Makalah Kosmologi Dalam Budaya Tionghua
- Written by Sugiri Kustedja
- font size decrease font size increase font size
Budaya-Tionghoa.Net | Topik "Kosmologi Dalam Budaya Tionghua" adalah salah satu topik dari tiga topik bahan gathering dan seminar Budaya Tionghoa di bulan Oktober 2011 kemaren dan mohon maaf baru sempat disampaikan sekarang di web ini. Topik ini dibawakan oleh Sugiri Kusteja dengan didampingi moderator Greysia Susilo Yunus dari Bandung dan menjadi topik pertama yang mengawali seminar ini sebelum topik kedua tentang kebaya dan topik ketiga tentang sajak berpasangan atau duilian yang dibawakan oleh Yan Haoran. Tulisan ini dalam dokumen aslinya berjumlah 60 halaman , 53 gambar ilustrasi , sembilan tabel dan daftar pustaka. Karena terlalu panjang maka kami bagi menjadi beberapa bagian . Pembaca bisa mengklik halaman berikutnya untuk terus menelusuri tulisan sesuai daftar isi diatas. Tampilan untuk di web juga disesuaikan dengan versi pdf di blog penulis http://templesymbolchineseculture.wordpress.com/.
Hormat Kami
Team Admin dan Moderator
|
DAFTAR ISI
Kosmologi dalam budaya Tionghoa
Kosmologi
Komponen kosmologi tradisional Tionghoa.
Cosmogony (kelahiran alam semesta)
Gai-tian 蓋天(kubah langit)
Hun-tian 渾天
Xuan-ye 宣夜 (ruang kosong gelap)
Luo-shu 洛書, tulisan dari sungai Lo
He-tu 河图, gambar dari sungai
Wu-xing 五行
Yin-yang 陰陽
Gan-ying 感應
Geometrical cosmology, geometrical cosmography
Ming-tang 明堂 (aula cahaya)
Numerology
Quinary
Nonary
4 Hewan mitologi penguasa langit, si-xiang 四象
10 Batang langit tian-gan 天干
12 Cabang bumi, di-zhi 地支
Astronomi dan penanggalan
Correlative thinking
Correlative cosmology
Correlative geometry
Kritik terhadap correlative thinking dan correlative cosmology
Daftar pustaka
Disertasi
Referensi
Laman internet.
KOSMOLOGI DALAM BUDAYA TIONGHOA
KOSMOLOGI
Kosmologi adalah pengetahuan yang meneliti asal usul, struktur, hubungan ruang–waktu dalam alam semesta. Ilmu tentang asal mula dunia, hubungannya dengan tata surya dan alam semesta. Dalam metafisika menyelidiki alam semesta sebagai sistim yang beraturan (Depdiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008:736).
Kosmos dalam bahasa Yunani berarti dunia jagat raya, logos berarti ilmu tentang. Pandangan bahwa semesta alam sebagai keseluruhan yang teratur. Dalam teologi Katolik timur dihubungkan dengan keindahan penciptaan, bertentangan dengan buruknya chaos. (O‘Collins, Gerald SJ. et al. 1996:166).
Kosmologi mempelajari alam semesta sebagai suatu sistim yang rasional dan teratur. seringkali merujuk pada bidang ilmu astronomi, berupaya membangun hipotesa mengenai asal, struktur, ciri khas, perkembangan alam phisik berdasarkan pengamatan dan metodologi ilmiah. Ilmu yang memandang keseluruhan alam semesta sebagai totalitas integral.
Secara tradisional, Kosmologi sering dianggap bagian dari metafisika. Ide-ide awal pada masyarakat purba sebagai upaya manusia menjelaskan tempatnya dalam alam semesta. Data observasi yang terkumpul menghasilkan konsep geosentris tentang alam semesta. Mereka memperkirakan dibalik gerakan benda-benda angkasa yang terlihat kacau, pasti memiliki pola teratur tertentu. Dengan pemikiran bahwa manusia dan bumi yang dipijaknya sebagai pusat alam; disimpulkan pada konsep geosentris. Konsep ini kemudian hari dalam perkembangan ilmu pengetahuan barat digantikan dengan konsep heliosentris.( Bagus, Lorens. 2005).
Pemikiran mengenai proses terbentuknya alam tercakup dalam agama, kepercayaan dan budaya tradisional kuno. Berwujud dalam mitologi masyarakat jelata, disisi lain hal ini mendorong pengamatan/observasi dalam ilmu astronomi. Penelitian struktur semesta alam (astronomi) sangat erat berhubungan dengan sejarah perenungan masyarakat kuno tentang kisah asal muasal terjadinya semesta alam (cosmogony).
Kosmologi kadang disebut juga sebagai worldview atau weltanschauung. Terdapat beberapa kelompok penggambaran pemeran utama dalam kosmologi. Tema utama umumnya berbicara mengenai umat manusia sebagai pusat semesta alam, semua uraian secara kontekstual sangat dipengaruhi oleh tingkat kemajuan budaya masyarakat bersangkutan. Juga pandangan kosmis ini akan selaras dengan susunan masyarakat, dan tradisi suku/etnis pada masa itu.
- Tema bumi yang melahirkan manusia, berhubungan dengan dewi-dewi, tokoh-tokoh wanita. Banyak ditemui pada masyarakat agraris; hal ini juga menunjukkan pentingnya peran kaum perempuan dalam masyarakat kuno. Bumi dan umat manusia yang menghuninya digambarkan sebagai pusat kosmos. Dalam banyak tradisi terdapat mitos bumi digambarkan telah melahirkan kehidupan dan memberikan kemakmuran.
- Tokoh maskulin (pria) maha pencipta. Dalam tradisi budaya awal masyarakat kuno banyak dikenal pencipta semesta alam, yang kemudian non-aktif setelah selesai proses penciptaan.
- Agama-agama monotheis Yahudi, Kristen, Islam, Zoroastri( Iran) mengenal tokoh Maha Pencipta dalam bentuk konsep pengertian lain, tidak sekedar hanya mencipta. Tetapi terus terlibat dengan ciptaannya. Konsep Allah yang Maha Kuasa (monotheis) merupakan perubahan sangat besar; bertentangan dengan agama polytheis sebelumnya. Konsep ini berawal dari masyarakat peternak, dan pengembala. Masyarakat yang memiliki susunan masyarakat patriark, dengan figur ayah sebagai pimpinan tunggal dan mutlak dalam keluarga. Demikian juga alam dunia segala sesuatunya diatur dan dikendalikan oleh Maha Pencipta.
- Tema pasangan orang tua, ayah-ibu yang menghasilkan alam semesta. Digambarkan bumi sebagai ibu , langit sebagai ayah . Kadang juga digambarkan sebagai dua unsur yang berlawanan dan aktif. Misalnya yin-yang 陰陽.
- Pasangan Pencipta dan pembantunya. Misalnya digambarkan diantaranya bahwa pembantu ditugaskan sang pencipta untuk menyelam dan mengumpulkan tanah membentuk bumi yang dapat dihuni. Kemudian pembantu tersebut berontak menentang pencipta, berniat memiliki dunia yang ada. Mitos demikian juga menjelaskan adanya unsur ―baik‖ dan ‗buruk‖ dalam dunia kehidupan nyata. Pada konteks ini Pencipta tetap merupakan pihak ―baik‖, sedangkan ke ―buruk‖an adalah akibat pihak yang menyeleweng.
- Terdapat juga beragam tema lain-lainnya dalam mitologi kosmologi masyarakat kuno. Diantaranya: telur kehidupan yang melahirkan alam semesta, pohon kehidupan, pohon kosmis, penciptaan dari ketiadaan mutlak (nihil), penciptaan keluar dari kekacauan; chaos. Interpretasi simbol-simbol ini umunya berkaitan dengan alam semesta sebagai makrokosmos, dan tubuh manusia sebagai mikrokosmos.
Mitologi kosmos dapat berubah-ubah sepanjang sejarah perjalanan budaya masyarakat, jalan cerita dapat berubah menyesuaikan diri ketika paham kepercayaan atau pun agama baru muncul dalam masyarakat dengan kedudukan yang lebih dominan dari sebelumnya. Menarik untuk diperhatikan bahwa terdapat gejala bermacam simbol yang sama akan dapat ditemui pada berbagai kelompok-kelompok masyarakat kuno yang secara geografis berjauhan dan diperkirakan tidak pernah saling berhubungan satu dengan lainnya. (Eliade, Marcea editor. 1987 : Vol 4.)
KOMPONEN KOSMOLOGI TRADISIONAL TIONGHOA
COSMOGONY
Cosmogony (kelahiran alam semesta) diantara beragam mitologi rakyat Tionghoa terdapat kisah dengan tokoh Panku 盤古. Ia dikisahkan lahir dari telur; sebagai lambang keadaan tanpa bentuk (混沌 hun-tun), beralatkan pahat dan palu ia mengukir bumi dan langit. ―Telur‖ yang menetas menjadi sumber asal daya alami yin-yang 陰陽 . Daya yin 陰 menjadi bumi, daya yang menjadi langit 陽 . Digambarkan sebagai mahluk pendek bercawat dari dedaunan tumbuhan atau kulit hewan, kepalanya bertanduk 2 buah. Kadang- kadang diceritakan dalam tugasnya dibantu oleh 4 mahluk lain: kirin, burung phoenix, kura- kura dan naga. Kisah lainnya digambarkan kedua tangannya memegang matahari dan bulan sebagai hasil perdana dari karyanya.
Tugasnya berlangsung selama 18,000 tahun menghasilkan: matahari, bulan, bintang, langit dan bumi. Selama itu tubuhnya tumbuh setiap hari bertambah 6 kaki. Pada akhirnya ia mati dengan niatan agar hasil ciptaannya memilki kehidupan. Kepalanya menjadi gunung-gunung, napasnya berubah merupakan angin dan awan, suaranya berupa badai, keempat anggota tubuh membentuk bumi, darahnya berubah menjadi sungai, otot dagingnya menjadi tanah, jangutnya berupa tata surya, kulit tubuh dan rambut menjadi pohon tetumbuhan, gigi; tulang dan sumsumnya menjadi logam, batu dan mutu-manikam, keringatnya berupa hujan, dan manusia bergerak diatas tubuhnya.
GAMBAR 2. GAMBARAN PANKU; TANGAN KANAN MEMEGANG BULAN DAN TANGAN KIRI MATAHARI. (PENPRASE, B.E. 2011:78)
Kisah anthropomorphic ini berasal dari kepercayaan rakyat. Sebenarnya mitos penciptaan ini mitos yang berumur muda, baru timbul pada periode Tiga Negara 三國 (220-280 CE)dalam San Wu Li Ji 三五曆記[1] (Catatan 3 kaisar 5 raja) yang ditulis oleh Xu Zheng 徐整 seorang pejabat ritual istana (太常卿 tai-chang-qing) pada kerajaan Wu 吳 (222-280 CE).
Beragam kisah mitologi cosmogony lain dalam khasanah masyarakat tradisional Tionghoa. Nuwa 女媧 menciptakan manusia dan perbaikan langit yang bocor, Gun-Yu 鯀禹 yang mengatasi banjir air bah, masih banyak cerita mitologi lain dapat ditemukan pada beberapa naskah kuno: Shan-hai-jing 山海经 Naskah gunung dan lautan(ca. abad ke 4 BCE - abad ke 2 CE), Chu-ci 楚辭 Catatan kerajaan Chu( Qu Yuan ca. 340-278 BCE), Hui-nan-zi 淮南子 Naskah oleh Huai-nan-zi ( ca. 139 BCE).
Di kota Bogor, dapat dijumpai sebuah bangunan klenteng yang ditujukan untuk menghormati tokoh Panku ini. Bangunan klenteng terletak pada sebuah pulau ditengah sungai Ciliwung; Pulo Geulis. (Vihara Mahabrahma)
GAMBAR 1. VIHARA MAHABRAHMA DAN KIMSIN TOKOH PANKU DI PULO GEULIS, PULAU DI TENGAH SUNGAI CILIWUNG, BOGOR. (FOTO OLEH PENULIS) .....
Sejarah panjang peradaban masyarakat Tiongkok kuno yang diawali dengan legenda mengenai raja-raja bijaksana lebih dari 3,000 tahan sebelum Masehi, sejak belum dikenal budaya tulis; berlanjut hingga masa sekarang dengan sendirinya mewarisi banyak rekaman pemikiran yang pernah muncul. Demikian juga dalam hal kosmologi , beberapa paham persistent bertahan hingga kini dan mempengaruhi sikap hidup masyarakat Tionghoa tradisional terhadap bangunan dan lingkungan.
Berikut ini uraian singkat mengenai beberapa paham utama yang tercakup dalam kosmologi tradisional Tionghoa: gai-tian 蓋天, hun-tian 渾天, xuan-ye 宣夜, luo-shu 洛書, he-tu 河图, wu-xing 五行, yin-yang 阴阳; 陰陽 , feng-shui 风水 (geomancy), 28 rasi bintang sektor bulan (lunar mansions, er-shi-ba xiu; 二十八宿), 10 batang langit (tian-gan 天干) dan 12 ranting bumi (di-zhi 地支), 24 waktu matahari (er-shi-si jie-qi; 二十四節氣).
GAI TIAN 蓋天
Gai-tian 蓋天(kubah langit). Paham kosmologi ini menggambarkan semesta alam terdiri dari kubah dan bola bumi di dalamnya. Bumi mengapung pada saluran lautan disekelilingnya. Diperhitungkan radius bumi 225,000 li (=+/- 129,000km) dan jarak bumi ke langit 80,000 li (=+/- 46,000km). Dengan angka konversi 1 li 里= 0.57 km, jarak daratan Tiongkok ke sisi bumi adalah 10,700 km (mendekati jari-jari bumi sebenarnya). Sesuai paham dao 道 bahwa langit berbentuk kubah bulat dan bumi persegi dengan sisi-sisinya pada 4 arah mata angin utama.
Rasi bintang ursa-major tepat sebagai sumbu di pusat langit,dan kekaisaran Tiongkok tepat ditengah daratan bumi. Penyebab siklus iklim adalah adalah daya qi, 氣 yang mengalir berulang-alik dari langit belahan utara dan selatan, serta ruang langit yang menggeser sumbu langit menjauh dari bumi ketika musim panas. Ini menjelaskan kenyataan terjadinya inklinasi sumbu bumi pada musim tersebut. (Penprase, B.E. 2011:120). Mitos ini menjelaskan adanya ritual awal musim semi dan pertengahan musim gugur bagi kaisar, yang dilakukan pada altar langit dan altar bumi di istana terlarang Beijing.
GAMBAR 3. GAMBARAN IMAJINASI KONSEP GAITIAN 蓋天, KUBAH LANGIT DENGAN BENDA-BENDA ANGKASA, BUMI YANG DIBATASI “SALURAN” LAUT SEKELILING, DENGAN RUANG UDARA DIDALAM KUBAH. (PENPRASE, B.E. 2011:120) ..
GAMBAR 4. GAMBAR REKONSTRUKSI GAITIAN 蓋天 DISERTAI PERKIRAAN DIMENSI HASIL PERHITUNGAN.( RONAN , NEEDHAM.VOL 2. 2000:83)
HUN TIAN 渾天
Hun-tian 渾天 (mirip telur ayam). Kosmologi ini menggambarkan bahwa langit dan bumi konsentris, bumi di pusat alam mirip kuning telur dalam sebutir telur ayam. Bumi mengambang di permukaan air. Sedangkan langit didukung oleh daya qi, 氣. Falsafah hun- tien ini menjadi dasar ilmu pengetahuan kuno selama berabad-abad setelahnya; diantaranya astronomi, ilmu alam, dan kimia. (Penprase, B.E. 2011:122). Salah satu instrumen astronomi kuno yang masih dapat dilihat sekarang, dibuat berdasarkan teori ini adalah armillary sphere (hun-tian-yi 渾天儀) yang dibuat oleh Luo Xia-hong 落下閎 ( 104BCE).
GAMBAR 5. HUN-THIEN MODEL, BUMI DITENGAH BOLA ALAM SEMESTA, KUNING TELUR DALAM TELUR AYAM. (PENPRASE, B.E. 2011:121)
GAMBAR 6. ARMILLARY SPHERE YANG SEKARANG TERDAPAT DI BEIJING OBSERVATORY, MUNGKIN DUPLIKAT DARI YANG PERNAH DIBUAT OLEH GUO SHOUJING (1231-1314) DI NANJING. (HTTP://FARM1.STATIC.FLICKR.COM/42/124179233_DA5C195803.JPG ) ..
XUAN YE 宣夜
Xuan-ye 宣夜 (ruang kosong gelap). Diantara beragam paham kosmologi Tiongkok kuno, yang mengherankan paham ini sangat mendekati paham kosmologi modern. Kosmologi ini berpendapat alam semesta yang tidak terbatas dengan benda-benda langit yang bertebaran di ruang angkasa tidak melekat pada dinding kubah langit, tercatat pada Jin-shu 晉書 (Catatan sejarah dinasti Jin, 317-420) disebut naskah yang menguraikan teori ini ialah An Tian Lun 安天論 (Teori ketenangan langit), ditulis oleh Yu-xi 虞 喜 (281—356 CE). (Penprase, B.E. 2011:122). Tulisan yang lebih tua terdapat pada buku Wu Li Lun 物理論 (Teori materi) ditulis oleh Yang-quan 楊泉(ca. 200 CE), hidup pada masa 3 Kerajaan; San Guo 三國(220-280 CE).
GAMBAR 7. XUAN-YE 宣夜, RUANG HAMPA GELAP TAK TERBATAS . BENDA LANGIT MELAYANG DIDUKUNG DAYA QI 气,氣 (PENPRASE, B.E. 2011:122) .
Dalam paham-paham kosmologi kuno ini tersirat falsafah Tao, Konfusius, dan Buddhis. Konsep yin-yang 阴阳 berhubungan dengan bumi dan langit, daya qi 气, 氣 menggerakkan alam dan benda-benda langit, ruang hampa di langit luas sesuai paham Tao. Seluruhnya merangkum prinsip keseimbangan pada alam yang harmonis, sehingga bila muncul gejala ketidak teraturan pada benda langit akan dipahami sebagai ketidak seimbangan. (Penprase, B.E. 2011:122). Gejala akan dihubungkan sebagai pertanda pada kehidupan di bumi, kaisar sebagai pemegang mandaat langit harus mengatur peri lakunya sehingga sejalan dengan keinginan langit. Secara tidak langsung paham ini dalam politik kekuasaan merupakan kendali pengawasan terpadu agar pemerintahan kekaisaran absolut dijalankan dengan bijak sana untuk kemakmuran masyarakat jelata.
LUO SHU 洛書
Luo-shu 洛書, tulisan dari sungai Lo; merupakan kosmogram nonary (berkaitan dengan bilangan 9). Asal muasal historis falsafah ini sangat misterius; berupa legenda yang menceritakan gambar berasal dari punggung kura-kura yang mendarat di tepi sungai Lo dihadapan kaisar legendaris Yu 大禹. ( Menurut legenda sejarah Tionghoa Yu memerintah setelah masa yang dikenal sebagai 5 kaisar legendaries awal; Wu-di 五帝.(Taniputra, I. 2008:54 )
GAMBAR 8. GRID 3X3 BUJUR SANGKAR LUO-SHU DIHUBUNGKAN DENGAN ARAH MATA ANGIN. (SWETZ, F.J.2008:29)
Kaisar Yu diceritakan sebagai pribadi yang berhasil mengatur pengairan dan mengatasi banjir besar di dataran Tiongkok, 13 tahun lamanya ia berkarya sangat bertanggung jawab. Sehingga tanpa pernah singgah dirumahnya sendiri meski pun telah melintas berulang kali ketika perjalanan tugas. Kaisar Yu merupakan cikal bakal dinasti Xia, dengan memelopori sistim kekaisaran berdasarkan dinasti di Tiongkok.
GAMBAR 9. SIMBOL BILANGAN LUO-SHU PERDANA BERUPA SIMPUL DAN TALI. (SWETZ, F.J.2008:15)
GAMBAR 10. BILANGAN LUO-SHU DIHUBUNGKAN DENGAN PAHAM WU-XING 五行. GARIS MELINGKAR MENGGAMBARKAN URUTAN
FASE WU-XING YANG MELEMAHKAN, DESTRUKTIP. (SWETZ, F.J.2008:34)
Catatan luo-shu 洛書 dalam naskah-naskah kuno sebelum masa dinasti Han ditulis sangat singkat, tanpa penjelasan terperinci. Sehingga pada masa Han 漢朝 (206BCE-220CE) para cendekia dapat menafsir ulang luo-shu 洛書 dengan bebas. Luo-shu awal digambarkan dengan simpul dan tali, lalu berkembang kesegala bidang kehidupan, menjadi grid 3X3 bujur sangkar, bilangan angka 1 -9, falsafah nonary 9, 9 daerah kekaisaran, 9 satuan pengaturan tanah pertanian, pembagian 9 daerah langit dan bumi fen-ye 分野, denah 9 ruang bangunan ming-tang 明堂.
GAMBAR 11. GAMBARAN LEGENDA KUNO AWAL KEMUNCULAN HE-TU DAN LUO-SHU. ( HENDERSON,J.B.1984:83)
GAMBAR 12. SIMBOL BILANGAN HE-TU PERDANA BERUPA SIMPUL DAN TALI. (SWETZ, F.J.2008:15)
Diagram luo-shu yang tertua tercatat pada naskah masa dinasti Song 宋朝 (860- 1279) berupa grid 3X3 bujur sangkar dengan simbol simpul-tali (bukan angka). Pada abad ke 11 bersamaan dengan munculnya neo-Confucian cosmology dikenal juga luo-shu 9 kotak dengan beragam varian. Aliran keprcayaan Tao dan Confucius menganggap luo-shu merupakan pola dasar utama susunan alam semesta, dengan arah mata angin dapat ditempatkan pada keempat sisi luo-shu.
Luo-shu dapat juga dihubungkan dengan kegiatan masyarakat agraris dalam bertani.
Diawali musim semi (bersifat yang), ditempatkan pada arah mata angin timur laut. Angka 3 & 8 dalam wuxing merupakan fase kayu; melambangkan tanaman yang berkembang. Musim panas arah tenggara, dengan angka 4 & 9, fase logam. Dihubungkan ketika bertani menggunakan alat dari logam. Musim gugur arah barat daya terdapat angka 2 & 7, fase api. Setelah panen sisa ladang sering dibakar. Terakhir musim dingin pada arah barat laut, angka 1 & 6, fase air. Ladang akan tertutup salju. (Mengacu daerah pertanian Tiongkok utara, tempat asal peradaban masyarakat Tionghoa purba). Sedangkan angka 5, dilambangkan sebagai fase tanah; pusat semua kegiatan dan sumber kehidupan.
HE TU 河图
He-tu 河图 , gambar dari sungai merupakan paham mirip dengan luo-shu, dikisahkan awal kemunculannya pada tubuh seekor kuda naga dari sungai Kuning (Huang-ho 黄河) yang menghadap pada raja bijak legendaris ke 2: Fu Xi 伏羲. ( Legenda Tionghoa mengenal 3 orang raja perdana: Sui-ren 遂人, Fu-Xi 伏羲, dan She-nong 神農. Ketiganya disebut San-huang 三 皇 ). Fu-Xi digambarkan tokoh yang pertama mengajari bangsa Tionghoa berburu, memancing, membuat alat musik, dan tatacara perkawinan.( Taniputera I. 2008:49). Bila mengikuti garis waktu sejarah legenda penampilan ini berarti ho-tu lebih dahulu dari pada luo-shu.
GAMBAR 13. A. IKON HE-TU 河图, DIGAMBARKAN DALAM SIMBOL BUNDARAN KOSONG BILANGAN YANG, DAN ANGKA YIN BUNDARAN HITAM
GAMBAR 14. SIKLUS LIMA UNSUR WU-XING 五行 PADA HE-TU 河图, A = MEMPERKUAT ; B = MEMPERLEMAH. (SWETZ. F.J. 2008:38)
Pada tubuh kuda naga ini terdapat symbol bilangan 1 – 10. Lalu jejak kakinya meninggalkan diagram berupa garis-garis yang diformulasi menjadi ba-gua (八卦) 8 buah trigram. Kemudian hari diyakini bahwa kaisar Zhou Wen-wang 周文王 pendiri dinasti Zhou 周 (1122-255 BCE) menafsir ulang ba-gua (八卦) menjadi susunan 64 hexagram yang mengacu pada naskah Yi-jing 易經( Buku mengenai perubahan). (Swetz, Frank J. 2008:10)
He-tu dan luo-shu pada awalnya dimaknai sebagai dasar kosmologi; tetapi sejak masa dinasti Song 宋朝 (960-1279 CE) mulai meredup, dan bertransformasi lebih menjadi media metafisik sebagai alat meramal dan sebagai benda penangkal bahaya.
He-tu sering dianggap sebagai pelengkap dari luo-shu, dengan sisi sejarah awalnya yang merupakan teka-teki mirip seperti luo-shu diatas, sangat minim catatan terperinci mengenainya.
WU XING 五行.
Uraian tertua tertulis tentang ini ditemukan pada naskah oleh Chou Yen 鄒衍 (350 – 270 BCE) fase-fase elemen ini diidentikan dengan planet. Pada konteks astronomi kuno terdapat asosiasi antara 5 fase ini dengan planet tata-surya (solar system): Yupiter - fase kayu, Mars – fase api, Saturnus – fase tanah, Venus – fase logam, Merkuri – fase air.
Arti harafiah: lima proses, lima fase. Konsep ini menganggap perubahan alam selalu dinamis melewati 5 fase proses. Proses ini dilambangkan sebagai: air(shui 水), api(huo 火), logam(jin 金), kayu(mu 木), dan tanah (tu 土). Unsur-unsur ini dilambangkan juga dalam bentuk angka bilangan, maka dapat dipadankan pada luo-shu 络書 grid 3X3 kotak bujur. sangkar. Paham ini diutarakan pada tahun 135 BCE oleh filosof Dong Zhong-shu 董仲舒(179-93 BCE).
TABEL 1.ASTRONOMI KUNO MENGHUBUNGKAN PLANET TATA SURYA DENGAN 5 FASE WU-XING 五行, DAN ARAH MATA ANGIN.( KELLEY,D.H. ET AL.2011:328)
{supertable table}
Planet |
Title |
Direction |
Elemen |
Purpose |
Jupiter |
Sui-xing (Year Star) 歲星 | East |
Wood |
Year Regulation |
Mars | Ying-Huo-xing (Glitterer) 熒惑星 |
South |
Fire |
|
Saturn | T'ien-xing (Filler) , Zhen-xing 鎮星 | Center |
Earth |
Filling the country |
Venus | T'ai-bai-xing (Great White) 太白星 |
West |
Metal |
Day Regulation |
Mercury |
Ch'en-xing (Hour Star) 辰星 |
North | Water | Hour Regulation |
{/supertable}
Masing-masing fase dianggap memiliki karakter khusus dalam siklus enersi. Air bersifat enersi yang selalu menurun menyebabkan ketenangan. Api memiliki sifat enersi yang selalu bertambah mengarah ke puncak. Logam bersifat padat dengan kumpulan enersi yang menyatu. Kayu bersifat tumbuh, enersi yang mengembang kesegala arah. Tanah memiliki sifat enersi yang berputar pada sumbu dan bergerak pada bidang datar.
GAMBAR 16. LIMA UNSUR,WU-XING 五行. URUTAN GARIS TEGAS= BERSIFAT MEMPERKUAT, GARIS PUTUS = MEMPERLEMAH.
(SWETZ,F.J.2008:35)
Dalam falsafah wu-xing 五行 urutan antara tiap unsur memiliki sifat membangun saling memperkuat, konstruktif, dan urutan yang saling melemahkan; menaklukan; destruktif. Urutan konstruktif produktif: tanah-logam-air-kayu-api-tanah. Kayu tumbuh oleh air, api membesar oleh kayu, api menghasilkan abu menjadi tanah, tanah menghasilkan logam, logam menembus bumi mengeluarkan air. Sedangkan urutan menaklukan, melemahkan berupa : tanah-air-api-logam-kayu-tanah.
Teori mengenai penaklukan; pelemahan ini digunakan juga sebagai dasar pembenaran oleh para pendiri dinasti kekaisaran Tiongkok ketika menjatuhkan dinasti sebelumnya, lalu mendirikan dinasti baru dan melanggengkan pengalihan kekuasaan kaisar pada keturunan berikutnya. Setiap dinasti memiliki warna kerajaan sendiri, dan juga menempatkan dinasti pada salah satu urutan fase diatas secara berurutan. Merupakan usaha agar mendapat dukungan masyarakat, dengan memanfaatkan falsafah wu-xing yang merupakan bagian dari kepercayaan masyarakat luas. Naskah sejarah dinasti Tiongkok kuno yang menguraikan tentang proses pergerakan wu-xing 五行 ini adalah, Chun-qiu zhuo-si zhuan 春秋左氏傳 “Spring and autumn annals” Catatan masa musim semi dan gugur marga Zhuo( 239 BCE).
GAMBAR 17. KOTAK GRID 3 X 3 LUO-SHU DIHUBUNGKAN DENGAN PROSES KONSTRUKTIP WU-XING. ( FRANK J. SWETZ. 2008:36) .
Dengan memakai angka 5 sebagai titik pusat pertemuan, serta mengambarkan arus daya fase kayu yang mendukung api, dan fase logam mendukung air. Dimunculkan simbol swastika terbalik, sebagai huruf ―wan‖ 卍 . Simbul ini muncul pada budaya Tionghoa bersamaan dengan masuknya agama Buddha sebagai lambang segala hal yang baik dan terpancar. Simbol ini sebenarnya telah dikenal sejak masa sebelum masuknya agama Buddha, pada saat itu sebagai lambang matahari, api dan pergerakan. Berarti dalam pola pikir luo-shu dimaknai semua hal dalam alam semesta berupa karya produktip dari proses wu-xing sebagai yang baik dan aktip. Simbol ikon wan ini banyak dijumpai sebagai ornament pada klenteng tradisional Buddhis.
Wu-xing juga dihubungkan dengan 28 rasi bintang (lunar mansion) dan pengelompokannya membentuk 4 kelompok rasi bintang yang digambarkan sebagai hewan penguasa langit pada 4 arah mata angin.
TABEL 2 (Jika belum tertampilkan berarti belum diupdate)
TABEL 3 (Jika belum tertampilkan berarti belum diupdate)
Bilangan-bilangan pada grid 3X3 bujur sangkar luo-shu dapat dikelompokan pada lima fase wu-xing. Lalu kelima fase elemen ini dapat diterapkan pada arah mata angin dan musim, serta warna. Urut-urutan wu-xing juga dapat dihubungkan dengan warna, dan ini menentukan pilihan warna yang dipakai secara berurutan pada bangunan klenteng berarsitektur tradisional Tionghoa.
YIN YANG
Yin-yang 陰陽; 阴阳 . merupakan salah satu paham kosmologi Tionghoa kuno. Sejak dahulu kala mereka menyadari adanya irama dualitis dalam alam, siang-malam, panas- dingin, musim kering-musim hujan, hidup-mati, jantan-betina, kuat-lemah dan seterusnya. Semuanya disikapi sebagai dialog berlawanan yang menyebabkan terjadinya perubahan secara dinamis dan abadi. Faham yin-yang merupakan sistim dan proses yang menjelaskan terjadinya perubahan, dinamika yang digerakan oleh daya (dao 道) alam semesta Tian 天.
Langit digambarkan sebagai unsur yang 阳, bumi sebagai yin 阴. Musim panas sebagai yang, musim dingin sebagai yin.
Yin-yang berpengaruh pada semua hal, hadir pada setiap objek dan situasi. Ketika salah satu daya mencapai puncaknya, dengan sendirinya akan menimbulkan daya yang sebaliknya, suatu siklus abadi tidak pernah berhenti di dalam alam semesta. Yin-yang selalu saling melengkapi dan membentuk keutuhan. Penilaian untuk menentukan yin-yang dilakukan dengan menilai sifat alami objeknya, serta hubungan kontekstual dengan padanannya. Misalnya seorang pria adalah yang terhadap perempuan, tetapi ia yin terhadap langit.
Paham ini diperkirakan berawal dari naskah Yi-jing 易經; Buku tentang perubahan (versi yang umum dikenal sekarang disebut naskah Zhou-yi 周易 ca. 1,100 BCE). Kemudian hari teori Yi-jing ini dikembangkan oleh Bo-yang Fu 伯陽父( ca. abad 8 BCE). Lalu Zou Yan 鄒衍( ca. 350-270 BCE) merumuskan secara lebih lengkap; diantaranya penerapan pada teori siklus pergantian dinasti kekaisaran serta pada bermacam bidang kehidupan.
Teori Yin-yang banyak terdapat dalam ajaran Dao, sebagai kepercayaan dan praktis. Berpengaruh juga pada teori mengenai alchemy dan pengetahun pengobatan tradisional Tionghoa. Olah raga tai-ji-quan 太極拳 yang dikenal sampai kini juga berdasarkan paham yin-yang ini.
GAMBAR 18. TRANSFORMASI LAMBANG DARI YIN(GARIS TERBELAH DUA) DAN YANG(GARIS LURUS MENYATU) MENJADI 4 BIGRAM, LALU 8 TRIGRAM. ( MORAN, E. ET AL. 2002. : 77).
GAMBAR 19. CORRELATIVE COSMOGRAM, BERURUTAN DARI LINGKAR TERDALAM KEARAH LINGKAR LUAR: YIN-YANG 陰陽, BA-GUA SEMESTA BERIKUT HOUTIAN BA-GWA 后天八卦, LATER HEAVEN, , MATA ANGIN, DAN WU-XING 五行. (SWETZ, F.J. 2008:55)
TABEL 4 (Jika belum tertampilkan berarti belum diupdate)
Paham yin-yang ini dapat juga di gambarkan berupa linkaran tai-ji-tu 太极图, dalam bentuk simbol berupa garis lurus = yang dan garis terputus = yin. Bila kedua garis simbol dikombinasikan akan menghasilkan 4 bigram, selanjutnya akan dapat menghasilkan kombinasi 8 trigram. Masing-masing trigram memiliki nama tersendiri, lalu ketika disusun kembali sekitar lingkaran tai-ji-tu 太极图 diperoleh lambang yang disebut sebagai ba-gua 八卦.
Dikenal terdapat dua macam ba-gua 八卦, semesta awal, early heaven, xian-tian 先 天 dan semesta berikut,later heaven, houtian 后天 . Perbedaan terdapat pada susunan trigramnya.
GAMBAR 20. SUSUNAN TRIGRAM PADA: SEMESTA AWAL XIAN-TIAN BA-GWA 先天八卦, EARLY HEAVEN,. (SKINNER, S. 2006:92)
GAMBAR 21. SUSUNAN TRIGRAM PADA: SEMESTA BERIKUT, HOUTIAN BA-GWA 後天八卦, LATER HEAVEN,. (SKINNER, S. 2006:92)
GAMBAR 22.LAMBANG BA-GUA 八卦 PADA AMBANG PINTU MASUK. KLENTENG XIE DIAN GONG, BANDUNG. (FOTO OLEH PENULIS)
GAMBAR 23. BENDERA NEGARA KOREA SELATAN, MEMAKAI SIMBOL TAI-JI-TU 太极图 (KOREA : TAEGEUK) DENGAN 4 TRIGRAM.
(PADA BUDAYA KOREA TERDAPAT BEBERAPA DETAIL PENGERTIAN YANG BERBEDA) HTTP://EN.WIKIPEDIA.ORG/WIKI/FLAG_OF_SOUTH_KOREA ...GAMBAR 24. SIMBOL BA-GUA 八卦 DIGUNAKAN PEMERINTAH SINGAPURA PADA KOIN MATA UANG TAHUN 1995 BERNILAI SING $ 1.00. RUMOR DI MASYARAKAT MENYEBUTKAN PERLUNYA TIAP WARGA SINGAPURA DI LINDUNGI OLEH BA-GWA BERHUBUNG DIBANGUNNYA JARING MRT TELAH MERUBAH FUNG-SHUI ALAMI PULAU SINGAPURA. (HTTP://WWW.MSYMBOLL.TOTALH.COM/SINGAPORE_DOLLAR_IM /1%20SINGAPORE%20DOLLAR%20COIN%201995.JPG )
Kombinasi selanjutnya dari trigram menghasilkan 64 hexagram dari Yi-jing. Kombinasi hexagram ini dapat digunakan untuk peramalan dengan menggunakan bilah- bilah bambu bu-gua卜卦. Dengan cara yang agak rumit; memerlukan bantuan seseorang yang mengerti. Cara ini berbeda dengan cara ciam-si, qian-shi 簽詩 (bilah syair) yang umum masih dapat dijumpai pada klenteng tradisional sekarang.
Sifat mencapai keimbangan dinamis yin-yang menimbulkan sumbu simetris yang sangat tegas pada denah bangunan tradisional berarsitektur Tionghoa (lihat gambar klenteng berikut).
Dalam perencana denah kota terlarang di Beijing, bangunan ―Altar langit‖ terletak di bagian paling selatan, bangunan ―Altar bumi‖ di bagian utara, bangunan ―Altar matahari‖ dibagian Timur, dan bangunan ―Altar bulan‖ di bagian barat. Sangat jelas menggambarkan penerapan falsafah yin-yang dengan menempatkan objek yang berlawanan secara berhadapan: langit-bumi, dan matahari-bulan. (Lihat gambar denah kota terlarang Beijing pada bagian lain tulisan ini)
GAMBAR 25. DENAH KLENTENG XIE DIAN GONG, HIAP THIAN KIONG DI BANDUNG. SANGAT TEGAS TERLIHAT SUMBU SIMETRIS BANGUNAN. (GAMBAR HASIL PENGUKURAN OLEH PENULIS)
GAMBAR 26. TAMPAK MUKA KLENTENG XIE DIAN GONG, BANDUNG. JELAS TERLIHAT POLA SIMETRIS PADA BANGUNAN.(FOTO OLEH PENULIS)
GAMBAR 27. YIN-YANG DALAM IKON TAI -JI-TU 太极图, HASIL PENGELOMPOKAN BILANGAN JENIS YIN DAN YANG . BERASAL DARI BENTUK AWAL HETU (A) DAN BILANGAN 5+10 DISATUKAN SEBAGAI PUSAT (B) . (SWETZ. F.J. 2008:156)
GAN YING 感應
Gan-ying 感應 (getaran kosmos) merupakan paham penalaran cara berpikir correlative thinking dalam falsafah hubungan alam dengan manusia. Ide ini ketika diterapkan pada pemerintahan kerajaan menjelaskan hubungan sebab akibat gejala alam dengan cara seorang kaisar (putera langit) menjalankan printah langit. Ketika kaisar memerintah secara bijaksana dan adil, kehidupan masyarakat akan makmur. Tetapi ketika kaisar bertindak sewenang-wenang, lalim dan kejam, alam akan murka dengan mendatangkan beragam bencana, banjir, kekeringan, hama tanaman, atau wabah penyakit. Munculnya benda angkasa diluar keseharian: meteor, komet, nova, supernova merupakan pertanda peramalan akan terjadinya bencana atau cara kaisar memerintah yang salah. Secara tidak langsung paham ini merupakan kontrol melekat internal pada kekuasaan absolut seorang kaisar.
Gan-ying 感應 , getaran kosmos ini dipercaya berbeda bagi setiap kaisar yang memerintah; sampai pun alam akan menentukan nada musik berbeda pada alat-alat musik yang selaras, nada-nada ini akan harmonis ketika kaisar memerintah secara bijak. Nada dianggap dapat mempengaruhi sifat pergerakan daya yin-yang. Penalaran paham secara demikian merupakan penerapan kan-ying 感應 pada ranah politik, yang dapat juga disebut sebagai ―kosmologi politik‖.
Dalam ranah bangunan pada lingkungan binaan; prinsip gan-ying ini merupakan dasar kepercayaan masyarakat pada feng-shui. Ketika bangunan atau permukiman dikerjakan sesuai dan selaras dengan qi 氣, daya alam akan mendatangkan kemakmuran dan kebahagian bagi penghuninya. Rumah, istana, kota semuanya dibangun dengan terlebih dahulu mempertimbangkan pendapat feng-shui. Alam senantiasa berhubungan dan akan mempengaruhi kehidupan manusia. Manusia dengan upaya-upaya tertentu akan dapat mempengaruhi ataupun memanfaatkan gejala daya alam ini.
GEOMETRICAL COSMOLOGY
Geometrical cosmology, geometrical cosmography. Pada perencanaan kota-kota kuno diupayakan juga agar dapat terbentuk mikrosomos ideal yang merupakan proyeksi gambaran makrokosmos tradisional, pendekatan serupa juga diterapkan pada arsitektur bangunan-bangunan di dalamnya. Pola bentukan-bentukan demikian merupakan suatu paham yang dapat bertahan sepanjang sejarah peradaban dalam ranah bangunan berarsitektur vernakular Tionghoa hingga akhir masa kekaisaran Tiongkok (1911).
GAMBAR 28. BENTUK DENAH 4 IBU KOTA KUNO KEKAISARAN. DINASTI HAN 漢朝(206-220BCE) CHANG-AN 長安. DINASTI TANG 唐朝 (618-907 CE) CHANG-AN. DINASTI SONG 宋朝 (960-1279 CE) KAI-FENG 開封. DINASTI MING 明朝 (1368- 1644 CE) BEI-JING 北京. (SKINNER, G. WILLIAM. 1977 : 72)
GAMBAR 29. DENAH KOTA KUNO CHANG-AN 長安, SEMASA DINASTI HAN 漢朝 ( 206 BCE - 220CE ).DINDING UTARA MENGGAMBARKAN RASI BINTANG URSA MAJOR. DINDING KOTA SELATAN MERUPAKAN RASI BINTANG SAGITARIUS. MERUPAKAN PENERAPAN GEOMETRICAL COSMOGRAPHY. ( KELLEY, D H. 2011: 326).
GAMBAR 30. DENAH , PERUBAHAN KOTA CHANG-AN 長安 KUNO, PADA MASA DINASTI TANG 唐朝(618-907 CE). (SKINNER, G. WILLIAM. 1977: 58). BERBENTUK BUJUR SANGKAR, PADA SETIAP SISI TEMBOK KOTA TERDAPAT 3 BUAH PINTU GERBANG KOTA.( GRID 3X3 DARI BUJUR SANGKAR LUO-SHU )
GAMBAR 31. DENAH KOTA KAI-FENG 開封 KUNO, DINASTI SONG UTARA. DETAIL. (SKINNER, G. WILLIAM. 1977 : 61).
GAMBAR 32. DENAH KOTA BEI-JING 北京 KUNO (DINASTI MING 明朝), DETAIL. (SKINNER, G. WILLIAM. 1977 : 68).
GAMBAR 33. BENTUK KOTA BEI-JING 北京 KUNO SELAMA 4 DINASTI. JIN 金朝, YUAN 元朝, MING 明朝 DAN QING 清朝. SUMBU TENGAH MEMBELAH KOTA SECARA SIMETRIS DAN BENTUK KOTA SEGI EMPAT TETAP BERTAHAN. (CHANG,S.S.H. 1986:203)
Uraian mengenai bentuk kota ideal mengikuti paham kosmologi telah muncul
dalam naskah kuno sejak satu abad sebelum Masehi, besar kemungkinan konsep ini berasal dari masa sejarah jauh sebelumnya. Patokan utama: bentuk geometri bujur sangkar dengan sumbu utama mengarah ke 4 mata angin utama. Bentuk demikian menggambarkan mikrokosmos, menyerupai langit makrokosmos dengan sumbu utama kota utara-selatan sejajar dengan meridian langit.
GAMBAR 34. DENAH KOTA KUNO LOYANG 咯陽, DENGAN BENTUK IDEAL MENURUT KOSMOLOGI TIONGKOK KUNO. (DINASTI ZHOU, 1122-256 BCE). (FRANK J. SWETZ. 2008:64)
Sejalan dengan paham geometrical cosmology tradisional; bentuk langit kubah bulat dan bumi berbentuk persegi, ketika penerapan pada dunia nyata menjadi geometrical cosmography. Kota terbagi oleh 9 jalan besar yang sejajar searah kedua sumbu utama, menghubungkan gerbang kota yang saling berhadapan. Di tengah kota terbentuk bujur sangkar pusat sesuai bentuk luo-shu 洛書, grid 3X3 kotak. Sedangkan muka bangunan- bangunan resmi kekaisaran selalu harus berorientasi menghadap kearah selatan, dengan sumbu simetris yang tegas utara-selatan. Bentuk kota Loyang dari masa dinasti Zhou 周朝 (1046-256 BCE) memiliki denah ideal demikian (lihat gambar).
Dari artefak kota kuno yang ditemukan ternyata bentuk ideal ini tidak selalu ditaati pada setiap kota besar; ibu kota kekaisaran, kemungkinan penyimpangan ini terutama adalah pertimbangan medan yang tidak mengijinkan serta adanya pertimbangan geomancy / feng- shui. Bentuk kota ideal lebih sering dijumpai pada kota berukuran kecil dan sedang ( kabupaten dan propinsi).
MING TANG 明堂
Ming-tang 明堂 (aula cahaya). Penerapan geometrical cosmography paling nyata dan mudah adalah pada arsitektur bangunan. Sangat terjangkau dan memungkinkan untuk menerapkan beragam paham kosmogi dalam dimensi manusiawi. Diantaranya denah bangunan merupakan cosmogram dipandang sebagai proyeksi gambaran alam semesta, disamping juga pada detail bangunan atas dapat diterapkan dalam proporsi dan detail struktur.
Diantara bangunan yang sangat sakral dalam lingkungan istana kekaisaran kuno, ada bangunan dinamai Ming-tang 明堂 (aula cahaya), bangunan khusus yang diperuntukan sebagai tempat ritual kaisar berhubungan dengan langit dan semesta alam. Uraian ming-tang ini muncul berulang kali dalam catatan naskah-naskah kuno Tionghoa.
Pertama kali tercatat pada naskah Chun-qiu Zhuo-shi-zhuan 春秋左氏傳 Catatan masa musim semi dan gugur marga Zhuo( 239 BCE) dan Mencius 孟子 ( dinasti Zhou 周朝 , 1046 – 256 BCE), bangunan ming-tang hanya diuraikan singkat saja, juga pada catatan naskah-naskah kuno lainnya. Semuanya tidak menggambarkan data dan detail dimensi bangunan yang memungkinkan dilakukan rekonstruksi secara meyakinkan. Situasi ini memungkinkan pada perode berikutnya masa dinasti Han 漢朝 (206 BCE -220CE) para cendekiawan dapat menafsir ulang secara bebas. Gambaran yang didapat lebih bersifat spekulasi imajinasi dan kosmologis, sehingga bila mengikuti uraian tersebut secara harafiah; maka bangunan tidak akan mungkin didirikan.
GAMBAR 35. PERKIRAAN BENTUK MINGTANG YANG DAPAT DIBANGUN KAISAR WANG MANG 王莽 (45 BCE-23 CE ) (DINASTI XIN 新朝,8-23 CE), MENURUT DETAIL DARI ARTEFAK YANG DITEMUKAN DARI PENGGALIAN. (FRANK J. SWETZ. 2008:43)
GAMBAR 36. PERUNTUKKAN TIAP RUANG MING-TANG 明堂, DIKHUSUSKAN BAGI MUSIM SETIAP TAHUN. DIPADANKAN DENGAN LETAK PADA SISI BANGUNAN MENURUT ARAH MATA ANGIN. MENGACU PADA GRID 3X3 LUO-SHU.(CHANG, SSH. 1986:197)
GAMBAR 37. DENAH MING-TANG 明堂, PADA ARTEFAK YANG DITEMUKAN PARA ARKEOLOG, DIBANGUN OLEH KAISAR WANG MANG 王莽 (45 BCE-23 CE ) (DINASTI XIN 新朝,8-23 CE). MENGACU PADA BANGUNAN MASA DINASTI SHANG 商朝(1600- 1046 BCE) DAN ZHOU 周朝(1046 – 256 BCE), 1,000 TAHUN SEBELUMNYA; DARI MASA PERADABAN PERUNGGU(BRONZE). DENAH BERBENTUK YA 亞 , RUANG TANGAH UTAMA DENGAN RUANGAN PADA KE-4 SISINYA. DIBANGUN DIATAS PLATFORM BUNDAR BERDIAMETER 60 M, LALU DIBATASI TEMBOK PERSEGI PANJANG TIAP SISI 235 M, MELAMBANGKAN BUMI. TERLUAR DIKELILINGI LINGKARAN SALURAN AIR BERDIAMETER 360 M, MELAMBANGKAN LANGIT MAKROKOSMOS.( WANG, A.2000:169-170).........
GAMBAR 38. PERKIRAAN DENAH MING-TANG 明堂, DENGAN 4 RUANG SKYWELL , DIAN-JING 天 井 DISEKELILING RUANG PUSAT. (HTTP://BAIKE.BAIDU.COM/VIEW/103723.HTM) ..
NUMEROLOGI
Numerology (berkaitan dengan angka bilangan) falsafah yang sangat berpengaruh
dalam arsitektur mikrokosmos ming-tang merupakan transformasi penerapan yang terbentuk sebab multi tafsir dari sudut geometrical cosmology, sarat dengan simbol yang mengacu pada angka-angka bilangan konstan tertentu akibat cara berpikir correlative. Numerology berkembang pesat pada masa dinasti Han 漢朝 (206BCE-220CE), sangat populer berkaitan dengan beberapa bilangan: 5 (quinary), 9 (nonary) dan 12.
QUINARY
Quinary (berhubungan dengan bilangan 5), berkembang bersumberkan pada falsafah wu-xing 五行(5 fase), pada uraian ming-tang 明堂 denah bangunan digambarkan terdiri dari gabungan 5 bujur sangkar utama yang berbentuk salib atau tanda ‖ + ―. Pada kotak di tiap sisi bujur sangkar pusat, terbagi lagi menjadi 3 ruangan lain. Sehingga jumlah seluruhnya dari 4 sisi X 3 ruang menjadi 12 ruangan di sekeliling kotak pusat; sesuai dengan jumlah bulan kalender. Secara demikian suatu paham geometrical cosmology digabungkan dengan paham 5 fase, wu-xing 五行.
NONARY
Nonary (berhubungan dengan angka 9), dalam hal ini bentuk denah bangunan bertalian dengan grid 3 X 3 bujur sangkar, yang merupakan paham luo-shu 洛書. Artefak denah ming-tang ini belum ditemukan secara pasti, untuk dapat dipakai sebagai pengukuhan bukti sejarah arsitektur. Tetapi dipandang dari sudut kosmologi dan numerology merupakan gabungan yang ideal. Sehingga dukungan dari masyarakat cukup populer.
Komentar serta bahasan diantara cendekiawan mengenai mingtang ini berlangsung terus hingga masa modern sekarang. Secara garis besar tetap tegas diakui bahwa bangunan mingtang memiliki multi fungsi bagi politik kekaisaran dan kepercayaan masyarakat Tionghoa kuno. Beberapa kaisar yang sedang bertahta mendukung dan membangunnya, dengan tujuan memanfaatkannya bagi legitimasi kekuasaannya. Diantaranya kaisar Wu 漢武 帝(140-87 BCE) dari dinasti Han, dan ratu Wu-ze-tian 武則天(684-704 CE) dari dinasti Tang 唐朝. Dalam bangunan ming-tang 明堂 ini kaisar menyelengarakan ritual kerajaan yang merupakan ekspresi politik monopoli kekuasaan kaisar sebagai penghubung tunggal bumi dengan langit. Pada bentuk grid 3X3 ruangan diasosiasikan juga dengan paham 9 provinsi kekuasaan kekaisaran. Sedang pada denah 12 ruang merupakan siklus sesuai iklim alam, setiap bulan kaisar harus berpindah ruang upacaranya.
Kaisar Wu 漢武帝 dari dinasti Han, pelindung dari Tung Chung-shu 董仲舒 (c 179 – 104 BCE) seorang cendekiawan kuno penganjur correlative cosmology, tercatat merupakan kaisar pertama yang mendirikan ming-tang 明堂 di kaki gunung Tai 泰山. Lalu kaisar Wang Mang 王 莽 (4-23 CE) dari dinasti Hsin 新 朝 ; bangunan ini dibakar pada akhir pemerintahannya, artefak bangunannya mungkin yang ditemukan tahun 1980an.
Kaisar Kuang Wu 光武 (25-57 CE) dari dinasti Han berikutnya membangun kembali ming-tang 明堂 mengikuti deskripsi paham numerology. Kaisar-kaisar berikutnya berulang kali juga membangun ming-tang 明堂 dalam skala yang agak kecil. Ketika ratu Wu berkuasa, ia membangun ming-tang 明堂 yang dianggap terbaik (688 CE) sepanjang sejarah. Bangunan 3 lantai sarat dengan simbol numerology. Menurut catatan yang ada pada akhir dinasti Sung tahun 1117 juga dibangun ming-tang 明堂 terakhir. Kaisar-kaisar berikutnya membangun dan melakukan ritual dalam bangunan yang tidak khusus merupakan ming-tang 明堂.
GAMBAR 39. DENAH MINGTANG 9 RUANGAN, TIAP RUANG DIPERUNTUKAN RITUAL MUSIM DAN BULAN TERTENTU (KALENDER LUNAR). PERHATIKAN PADA GAMBAR DENAH TRADISIONAL, ARAH MATA ANGIN SELATAN DILETAKKAN PADA BAGIAN ATAS DENAH. (FRANK J. SWETZ.2008:44)
GAMBAR 40. BAGAN SIRKULASI KAISAR UNTUK MELAKUKAN RITUAL BULANAN SESUAI DENGAN PERUBAHAN MUSIM DALAM SETAHUN. (CHANG, SIMON S.H. 1986: 197)
GAMBAR 41. DENAH MIN-TANG 明堂, TIAP RUANG DIPADANKAN DENGAN TRIGRAM DARI 8 TRIGRAM BA-GUA, DAN TIAP RUANG DITEMPATI ANGKA LUOSHU. 1-9. ( HENDERSON, JB. 1984:79)
GAMBAR 42. GAMBAR DENAH KUNO BANGUNAN MING-TANG 明堂 DENGAN TEMBOK KELILING SEGI-EMPAT MELAMBANGKAN BUMI. ( CHANG, S.S.H. 1986: 197)
EMPAT HEWAN MITOLOGI
4 Hewan mitologi penguasa langit, si-xiang 四象. Kosmologi Tionghoa kun mengenal adanya hewan-hewan mitologi penjaga di empat arah mata angin, naga biru (qing- long 青龍) di arah timur, macan putih(bai-hu 白虎) di arah barat, burung que 雀 merah(zhu- que 朱雀) di arah selatan, dan kura-kura hitam dan ular (xuan-wu 玄武) di arah utara.
Lambang-lambang hewan mitologi ini dapat dilihat pada bangunan klenteng tradisional, terutama naga hijau dan macan putih selalu dapat dijumpai pada pintu masuk bangunan. Sebenarnya yang digambarkan sebagai hewan-hewan penunggu ini adalah visualisasi rasi-rasi bintang di langit. Setiap rasi hewan ini merupakan pengelompokan dari 7 rasi bintang berbeda yang dianggap rasi dasar. Keseluruhan rasi bintang dasar menjadi 4 X 7 total 28 rasi. Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa astronomi 28 rasi ini merupakan pengaruh dari astronomi Hindu( astronomi Hindu memperhitungkan 27 rasi).(Bruun, O. 2008:20)
GAMBAR 43 (Jika tidak ditampilkan berarti belum terupdate)
Setiap rasi dari 28 rasi bintang ini seharusnya terletak disepanjang garis ekuator langit. Dalam istilah astronomi Tiongkok kuno disebut sebagai lunar mansion; ershi-ba-xiu 二十八宿, daerah pergerakan bulan sepanjang tahun. Masing-masing rasi bintang diberi nama tokoh manusia, sesuai dengan faham anthropomorphic kosmologi Tionghoa kuno.
Tokoh-tokoh ini didewakan oleh masyarakat yang mempercayainya, beberapa diantaranya muncul dalam kelompok tokoh pada altar sebagian klenteng tradisional. Garis imajiner ekuator langit menurut astronomi Tiongkok kuno ini sesungguhnya telah menyimpang bila dibandingkan dengan posisi ekuator langit sekarang. Menurut perhitungan para ahli, posisi tepat sebagai ekuator langit sesuai yang digambarkan pernah terjadi sekitar masa 2400 BCE.
Dengan ini dapat diperkirakan konsep astronomi ini telah dikenal lama oleh budaya Tionghoa sejak masa kuno tersebut.
GAMBAR 44. ARAH UTARA DIBAGIAN BAWAH GAMBAR, ARAH SELATAN DIBAGIAN ATAS . KOSMOLOGI HEWAN PENGUASA PADA 4 ARAH MATA ANGIN , MENGGAMBARKAN POSISI RASI BINTANG DI LANGIT.
( HTTP://ACADEMIC.EVERGREEN.EDU/D/DIAMANTH/CHINESE/4ANIMALS.HTM )
GAMBAR 45. DIGAMBARKAN MENDETAIL (URUTAN MENURUT ARAH JARUM JAM), ARAH UTARA:KURA-KURA HITAM DAN ULAR (XUAN-WU 玄武), ARAH SELATAN: BURUNG QUE 雀 MERAH(ZHU-QUE 朱雀), ARAH TIMUR: NAGA BIRU (QING-LONG 青龍), ARAH BARAT: MACAN PUTIH(BAI-HU 白虎). (HTTP://IMAGE.BAIDU.COM/I?CT=503316480&Z=&TN=BAIDUIMAGEDETAIL&WORD)
GAMBAR 46. PENGELOMPOKAN SETIAP 7 RASI BINTANG MENJADI GAMBARAN SEEKOR HEWAN PENGUASA LANGIT. DARI ATAS BERURUTAN: RASI NAGA BIRU/HIJAU QING-LONG 青龍 (TIMUR), RASI BURUNG PHOENIX MERAH ZHU-QUE 朱雀 (SELATAN) , RASI MACAN PUTIH BAI-HU 白虎 (BARAT), DAN RASI KURA-KURA HITAM XUAN-WU 玄武 (UTARA). MASING-MASING MENEMPATI KEEMPAT ARAH MATA-ANGIN LANGIT ( KELLEY, D.H. ET AL. 2011:329).
GAMBAR 47. PENAMAAN 28 RASI BINTANG PADA EKUATOR LANGIT. (KELLEY, D.H.2011:323)
TABEL 5 (Jika belum tertampilkan berarti belum diupdate)
10 BATANG LANGIT – TIAN GAN
10 Batang langit tian-gan 天干 , heavenly stem. Dalam falsafah kosmologi tradisional Tionghoa; penamaan ―batang‖ ini dihubungkan dengan unsur/fase air dari wu-xing. Kemudian juga berelasi dengan ba-gua 8 trigram. Konsep batang langit ini lalu barkaitan erat dengan siklus 12 tahun yang merupakan waktu yang diperlukan menempuh siklus planet Yupiter mengitari matahari. Konsep ini tercatat dalam naskah masa dinasti Shang 商朝 (1766-1122 BCE )
TABEL 6 (Jika belum tertampilkan berarti belum diupdate)
TABEL 7 (Jika belum tertampilkan berarti belum diupdate)
12 CABANG BUMI – DIZHI
12 Cabang bumi, di-zhi 地支, 12 earthly branches. Konsep numerology yang menghubungkan dimensi waktu dan ruang. Merupakan cara penamaan berkorelasi (correlative) pada: 12 mata angin, pembagian satuan waktu (@2jam) perhari, siklus musim tahunan (pada rakyat jelata lebih dikenal dengan siklus simbol hewan). Konsep pembagian 12 ini diterapkan pada sistim kalender harian, bulanan, dan tahunan.
Pada siklus 12 tahunan, simbol hewan kalender; biasa disebut sebagai shio, xiao 肖, berhubungan dengan waktu tempuh siklus planet Yupiter sui xing 歲星 mengelilingi matahari. Kemudian ketika dipadankan dengan konsep 10 ―batang langit‖ tian-gan 天干, didapat konsep kombinasi siklus 60 tahunan pada alam; liushi jiazi 六十甲子 (sexagenary).
Diawali dengan memadankan ―batang langit‖ pertama dengan ―cabang bumi‖ pertama, padanan yang sama akan berulang setelah 60 mutasi. Dari padanan ini muncul penggolongan tahun dengan menyebut ―hewan dan elemen‖ misalnya tahun ―ayam emas‖ dst., Cara padanan mutasi dapat dilihat pada tabel berikut. Perhitungan siklus 60 tahunan ini telah tercatat sejak awal dinasti Han 漢朝 (206BCE-220CE), tetapi ada juga pendapat bahwa ini telah digunakan sejak dinasti Zhou 周朝(c 800-256 BCE). Pada masa kuno ketika belum dikenal penamaan tahun masehi (CE) ; mutasi dari 2 elemen ini digunakan untuk memberi berbarengan dengan lamanya seorang kaisar sejak naik tahta. Nama tahun, berbarengan dengan lamanya seorang kaisar sejak naik tahta.
TABEL 8 (Jika belum tertampilkan berarti belum diupdate)
Ditinjau dari sudut correlative thinking terlihat usaha sinkronisasi menciptakan dan
membentuk konsep ―abstrak‖ numerology (berkaitan dengan angka bilangan) berhubungan dengan alam dan benda-benda langit, menyatukan bilangan 10 (he-tu), sinkron dengan 8 trigram ba-gua, yin-yang, lalu quinary (berhubungan dengan bilangan 5) dari 5 unsur fase wu-xing (tiap fase berhubungan dengan planet tertentu; lihat uraian dan tabel di muka), lalu digabungkan juga dengan siklus 12 tahun planet Yupiter mengitari matahari (solar system).
TABEL 9 (Jika belum tertampilkan berarti belum diupdate)
ASTRONOMI DAN PENANGGALAN TIONGHOA
Peradaban Tionghoa telah mengenal astronomi jauh sebelum peradaban di benua lain memulainya, mendahului +/- 1,000 tahun sebelum dikenalnya ilmu astronomi di Eropah. Mereka telah memiliki astronom kekaisaran yang bertugas di observatorium mengamati dan mendokumentasikan kejadian di langit, planet, bintang, komet, supernova dsb. Sangat penting pengetahuan mereka sebagai bukti legitimasi pengukuhan kaisar adalah ―putra langit‖, agar kaisar dapat meramalkan perkiraan kapan gerhana bulan atau matahari akan terjadi. Agar memperoleh pengakuan dan pembenaran oleh masyarakat yang diperintahnya.
Tugas astronom kekaisaran masa kuno: menentukan penanggalan, memelihara catatan sistim periodisasi perbintangan semesta alam, memperkirakan terjadinya gerhana bulan dan matahari, mencatat kejadian khusus di angkasa (munculnya komet, nova, supernova, bintang tamu).
Dalam kosmologi masyarakat tradisional, terdapat keyakinan semua benda langit memiliki pengaruh bagi kehidupan manusia sesuai tanggal dan waktu kelahiran yang bersangkutan. Sebagai masyarakat agraris penanggalan sangat dominan mengatur pola dan irama kehidupan para petani dan kehidupan masyarakat umum.
Perhitungan penanggalan dilakukan campuran menurut peredaran bulan dan matahari (huangli 黃曆 atau nongli 農曆), berupa siklus 30 dan 29 hari setiap bulannya. Cara perhitungan ini memiliki beberapa ketidak tepatan; sehingga secara teratur pada penanggalan lunar diadakan koreksi bulan ke13 setiap 2-3 tahun 1 kali, dalam 19 tahun akan terjadi 7 kali bulan lun, run yue 閏月. Satu bulan kalender akan ditambahkan ketika posisi matahari pada titik terjauh dari garis katulistiwa (winter solstice), terletak berdekatan dengan letak bulan pada hari terakhir bulan ke 11 lunar. Pada tahun berikutnya segera akan ditambahkan bulan ke13 pada kalender lunar ini.
Untuk pertanian mereka cenderung mengikuti perhitungan menurut penangalan matahari. Karena lebih mendekati kenyataan alami; perubahan musim setiap tahunnya. Sehingga secara keseluruhan penanggalan tradisional ini berupa campuran perhitungan menurut peredaran bulan (lunar) dan matahari (solar): penanggalan lunisolar. (Maka kurang tepat sesungguhnya istilah yang dipakai oleh masyarakat di Indonesia hanya disebut sebagai ―penanggalan Imlek‖ 月曆)
Penanggalan mengatur agenda upacara ritual dalam klenteng dan rumah tangga. Awal musim bertani, hingga musim panen dilakukan mengikuti kalender. Festival musim semi, merupakan acara paling meriah setiap tahun sebagai upacara awal tahun. Awal para petani bersiap berladang kembali. Festival pertengahan musim panas, merupakan perayaan pada saat matahari berada di garis lingkar utara, puncak musim panas. Saat panen berlangsung. Upacara ritual masyarakat Tionghoa tradisional dilakukan secara berurutan tertib mengikuti penanggalan, ritual pribadi dan keluarga yang dilakukan dirumah sendiri; dan ritual ibadat bersama yang diselengarakan di klenteng.
CORRELATIVE THINKING
Correlative thinking: cara memandang adanya relasi antara bermacam paham unsur-unsur alam semesta yang saling berhubungan, sangat berpengaruh dalam pemahaman masyarakat Tionghoa tradisional mengenai kosmologi. Falsafah yang menyatukan berbagai konsep menjadi sinkron berupa pola kesatuan yang selaras. Misalnya menghubungkan dengan tubuh manusia, kehidupan manusia dan pengaruh benda-benda angkasa (astrologi dan horoscope). Anggapan manusia sebagai mikrokosmos yang serupa dengan makrokosmos bersangkutan.
GAMBAR 48. GAMBARAN KOSMOLOGI CARA CORRELATIVE THINKING : KOTAK LUO-SHU, 8 TRIGRAM, MATA ANGIN, MUSIM,WARNA, HEWAN PENGUASA MATA-ANGIN SI-XIANG 四象, WU-XING 五行, DAN YIN-YANG 陰陽.(CHANG S.S.H. 1986: 213)
GAMBAR 49. CONTOH CORRELATIVE THINKING USAHA SINKRONISASI PENGGABUNGAN BERMACAM PAHAM DALAM SATU MODUL LENGKAP. CERMIN TIANWEN TONGJING 天文 銅鏡, CERMIN TEMBAGA SABDA LANGIT ( MAGIC MIRROR) DARI DINASTI TANG. DIGAMBARKAN BERURUTAN DARI LINGKARAN TERLUAR KEARAH DALAM: 28 RASI BINTANG (XIU) DENGAN SYMBOL HEWAN (MELAWAN ARAH JARUM JAM), 12 HEWAN LAMBANG TAHUN (SEARAH JARUM JAM), 8 TRIGRAM PAKWA, DAN HEWAN SIMBOL 4 ARAH MATA ANGIN. ( KELLEY, D H. 2011: 324)
GAMBAR 50. DIAGRAM GUA-QI 卦氣 SALAH SATU DARI BERMACAM VERSI. (HENDERSON,JOHN B. 1984: 15). CARA MEMBACA DIAGRAM DARI LINGKARAN TERDALAM KEARAH LUAR, DIAWALI 4 (BAGIAN DARI 64) HEXAGRAM, LALU URAIAN 24 GARIS DARI 4 HEXAGRAM TSB, 12 RANTING BUMI, 12 BULAN DAN 24 WAKTU MATAHARI, AKHIRNYA LINGKARAN TERLUAR BERISIKAN 60 ( SISA DARI 64) HEXAGRAM. BERHUBUNGAN DENGAN YIN-YANG, 陰陽。 DIGUNAKAN UNTUK PERKIRAAN CUACA, DAN PERHITUNGAN FUNG-SHUI.
GAMBAR 51. DIAGRAM NA-JIA 納甲 YANG DISEDERHANAKAN. (HENDERSON,JOHN B. 1984:17). 8 TRIGRAM DIHUBUNGKAN DENGAN PERKEMBANGAN BULAN SERTA PENANGGALAN LUNAR (BULAN). CORRELATIVE COSMOLOGY BERDASARKAN WUXING. DIGUNAKAN UNTUK PERHITUNGAN BA-ZI 八字, FUNG-SHUI 風水, DAN PENANGGALAN.
Correlative thinking secara tradisional dapat terlihat jelas dari pengembangan pemahaman Yi-jing, pada masa dinasti Han 漢朝(206 BCE – 220 CE) diawali dengan 8 trigram 八卦 yang dihubungkan dengan 5 fase wu-xing 五行 juga dengan berbagai paham lain. Pada segi praksis correlative thinking ini diterapkan pada beragam tafsir, yang utama diantaranya adalah: gua-qi 卦氣, na-jia 納甲, serta uraian oleh Yang Xiong 揚雄( 53-18 BCE) pada naskah Tai-xuan-jing 太玄經; Rahasia besar klasik, berupa usaha melengkapi teori bermacam-macam numerology sebelumnya.
Correlative cosmology merupakan contoh paling nyata dari hasil penyatuan berbagai pandangan kosmologi pada alam semesta ini bagi ranah aplikasi diantaranya menghasilkan konsep feng-shui bangunan; geomancy; topomancy, sedangkan untuk alat bantunya dibentuk berupa kompas luo-pan (羅盤).
Luo-pan merupakan gabungan dari bermacam konsep; diantaranya: trigram dan hexagram dari permutasi ba-gwa 八卦, Yi-jing 易經, 10 batang langit dan 12 ranting bumi tian-gan di-zhi 天干地支, 5 fase wu-xing 五行, yin–yang 阴阳, 28 sektor bulan lunar mansions; er-shi-ba xiu 二十八宿, 24 waktu matahari er-shi-si jie-qi; 二十四節氣, 4 musim tahunan si-ji 四季, serta 4 arah mata angin si-xiang 四象.
Keseluruhannya disinkronisasikan dalam lingkaran simbol-simbol, disamping contoh di atas terdapat juga beberapa versi lain dari luo-pan 羅盤 dengan materi berlainan.
GAMBAR 52. LUOPAN 羅盤 KOMPAS FENG-SHUI.
Cara pandang demikian menghasilkan kosmologi comprehensive / menyeluruh yang sangat berpengaruh dalam menentukan lokasi situs, tata ruang, arsitektur bangunan, letak kuburan, pembangunan ibu kota kerajaan.
Keyakinan demikian menghasilkan ―kosmologi terapan‖ yang digunakan pada setiap lingkungan binaan; dan dipercaya oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Tionghoa tradisional.
Correlative cosmology juga menjadi dasar bagi banyak awal ilmu pengetahuan tradisional (berupa proto science dan pseudo science), astronomi, matematik, sejarah, sastra, moral, kedokteran, politik kerajaan, feng-shui, arsitektur bangunan, kepercayaan masyarakat, alchemy, numerology, dlsb.
Correlative geometry merupakan pola penerapan correlative cosmology. Diantaranya dalam hal estetik, pada bangunan berarsitektur Tionghoa sangat tegas terlihat adanya sumbu simetris yang kuat membelah dua denah bangunan. Konsep berhubungan dengan falsafah dualisme alam, yin-yang 阴阳 menghasilkan keseimbangan dinamis; prinsip pola simetri ini diterapkan pada banyak hal dalam kehidupan ideal. Konsep simetris ini dapat dijumpai pada bangunan klenteng tua yang denahnya berbentuk courtyard, siheyuan 四合院 di pulau Jawa.
Hal yang sama mengenai prinsip simetri ini terlihat juga pada penempatan hiasan berupa papan kembar dan dalam pemilihan huruf serta makna pada papan duay-lian 對聯 ( papan kembar bersajak, kuplet) ketika dibaca akan menghasilkan dialog makna, nada, bunyi yang saling melengkapi. Duay-lian 對聯 banyak digantungkan secara simetris sebagai hiasan pada bangunan berarsitektur Tionghoa. Sekarang masih dapat dijumpai di dalam bangunan klenteng tua di pulau Jawa. Kadang sajak kembar ini juga dituliskan pada kertas, atau langsung diukir pada kosen pintu masuk.
Wu shi cheng fu zi zi gu qi jin wu er zhe. 武 士 稱 夫 子 自 古 迄 今 無 二 者.
Kesatria disebut Fuzi ( cat: gelar dari Confuciusm / Ruism 儒 教 untuk Guan Gong adalah Shanxi Fuzi 山西夫子) sejak dahulu sampai sekarang tidak ada keduanya. Dimaksudkan memuliakan tokoh Goan Gung 關 公.
Jiang jun yue sheng jun li chao chuan guo you ji ren. 將 軍 曰 聖 君 歴 朝 傳 國 有 幾 人. Jendral berkata orang suci dan bijaksana dari pergantian dinasti dan negara ada berapa orang ?. Dimaksudkan untuk pribadi Goan Gung 關 公.
GAMBAR 54
Shen zhi ge si zhuan cheng zi zu yi xian. 神 之 格 思 專 誠 自 足 以 顯
Pikiran dewa sudah benar dan lengkap dirasakan sempurna.
De qi sheng yi ti wu er bu ke yi. 德 共 成 矣 體 而 不 可 遺
Kebajikan berlimpah hal ini tidak boleh dilupakan.
GAMBAR 54. CONTOH PASANGAN PAPAN KEMBAR DUAY-LIAN PADA KLENTENG XIA DIAN GONG, BANDUNG.
KRITIK TERHADAP CORRELATIVE THINKING & CORRELATIVE COSMOLOGY
Cara berpikir para cendekiawan kuno selama sejarah peradaban Tionghoa lambat laun tetapi pasti telah terserap menjadi budaya masyarakat tradisional. Paham yang berusaha untuk menyatukan berbagai pandangan world view yang muncul dalam masa berabad-abad sejarah kebudayaan. Diawali kosmologi hasil perenungan tentang semesta alam dalam tahapan pra- ilmiah (proto science) dengan world view harmoni antar alam dan manusia; gambaran semesta alam yang serba teratur. Namun ketika peradaban kemudian berkembang selama jalanya sejarah; hasil pengamatan dan pencatatan ternyata menunjukkan banyak perbedaan dengan model ideal. Semesta alam ternyata tidak selalu teratur, berbeda dari idealisasi keteraturan yang pernah dibayangkan sebelumnya.
Ketidak sesuaian ini jelas terlihat dan disadari sebab beragam paham kosmologi Tionghoa sangat erat berhubungan dengan astronomi, dengan benda-benda angkasa; bintang- bintang yang jelas terpantau. Diketahui kemudian hari ternyata telah banyak terjadi pergeseran dari anggapan awal, para cendekia lalu meragukan paham klasik sebelumnya serta menginginkan perbaikan disesuaikan hasil pengamatan mutahir.
Paham reformis demikian lebih banyak bersifat akademis; bergerak pada lingkungan cendekiawan dan kelompok masyarakat pemikir (high-culture). Sedangkan masyarakat tradisional rakyat jelata yang terlanjur menganut paham kuno berlangsung terus; bertahan sebagai kepercayaan rakyat (folk-believe, popular-cult) yang telah bertransformasi sebagai budaya tradisional. Terlepas dari titik tolak awalnya sebagai paham kosmologi alam semesta.
GAMBAR 55. PETA PERBINTANGAN ANGKASA DENGAN GAMBAR GARIS EKUATOR LANGIT SEKARANG, SERTA GARIS EKUATOR LANGIT SEKITAR 2400 BCE (GARIS PUTUS-PUTUS) YANG MERUPAKAN LOKASI 28 RASI SECARA LEBIH TEPAT. SEHINGGA ASTRONOMI KOSMOLOGI TRADISIONAL TIONGHOA KETIKA DITERAPKAN PADA MASA SEKARANG SEBENARNYA TERDAPAT PENYIMPANGAN. NAMA RASI TIONGHOA TERTULIS DALAM KOTAK. (RONAN, C.A. ET AL. 2000:VOL2)
Dokumen ini tersedia juga dalam blog http://templesymbolchineseculture.wordpress.com/
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua
DAFTAR PUSTAKA
Bruun, Ole. 2008. An Introduction to Feng Shui. Cambridge University Press. Cambridge.
Henderson, John B. 1984. The development and decline of Chinese cosmology.Columbia University Press. New York.
Kelley, David H. Milone, Eugene F. 2011. Exploring Ancient Skies.2/e. Springer. New York.
Moran, Elizabeth. Yu, Joseph. Biktashev, Val. 2002. The complete idiot’s guide to Feng Shui. 2/e. Alpha. Indianapolis.
Penprase, Bryan E. 2011. The Power of Stars. Springer. New York.
Ronan, Colin A. Joseph Needham. 2000. The shorter Science & Civilisation in China. Vol 2. Cambridge University Press. Cambridge.
Skinner, G. William. 1995. The city in late imperial China. SMC Publishing Inc., Taipei. Taiwan.
Skinner, Stephen. 2006. Feng Shui, The Living Earth Manual. Tuttle Publishing, Vermount.USA.
Swetz, Frank J. 2008. Legacy of the Luoshu. A K Peters, Ltd. , Wellesley, Massachusetts.
Taniputera, Ivan. 2008. History of China. Ar-ruzz Media. Jogjakarta.
Wang, Aihe. 2000. Cosmology and Political Culture in Early China. Cambridge University Press,Cambridge.
Werner, Edward TC. 1922. Myths and Legends of China. George G. Harrap. London.
DISERTASI
Chang, Simon Shieh-Haw. 1986. The spatial organization and socio-cultural basis of traditional courtyard houses. University of Edinburgh. U.K.
REFERENSI
Bagus, Lorens. 1996. Kamus Filsafat. Gramedia. Jakarta.
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 4/e. Gramedia. Jakarta.
Eliade, Marcea editor. 1987. The Encyclopedia of Religion. McMillanPublishing Coy. New York.
O‘Collins, Gerald SJ. et al. 1996. Kamus Teologi. Kanisius. Yogyakarta.
LAMAN INTERNET
4 hewan penjaga langit : http://academic.evergreen.edu/d/diamanth/chinese/4animals.htm Diakses 18 September 2011.
4 hewan penguasa langit; detail: http://image.baidu.com/i?ct=503316480&z=&tn=baiduimagedetail&word. Diakses 18 September 2011.
Armillary sphere. http://farm1.static.flickr.com/42/124179233_da5c195803.jpg ; diakses 16 September 2011.
Bendera negara Korea Selatan : http://en.wikipedia.org/wiki/Flag_of_South_Korea ; diakses 16 September 2011.
Koin mata uang Singapura Sing $ 1.00 : http://www.msymboll.totalh.com/singapore_dollar_img/1%20singapore%20dollar%20coin%201995.j pg ; diakses 16 September 2011.
Luo-pan : http://en.wikipedia.org/wiki/File:Loupan.jpg ;diakses 20 Agustus 2011.
Perkiraan denah ming-tang: http://baike.baidu.com/view/103723.htm ; diakses 18 September 2011.
[1] Buku itu menceritakan kisah Pan Gu yang memisahkan langit dan bumi dan lahirnya tiga kaisar dan lima raja Tiongkok purba.
Related items
- Uang dalam perspektif budaya dan filsafat Tionghoa ( bag.3 tamat )
- Tiga Raja Dan Lima Kaisar [1] - Pengantar
- Pola Pengaturan Kosmologi Kelenteng (1)
- Fengshui dalam Filosofi Ruang Menurut Budaya Tionghoa, Pandangan untuk Membangun Lingkungan (3)
- Fengshui dalam Filosofi Ruang Menurut Budaya Tionghoa, Pandangan untuk Membangun Lingkungan (2)