Tatacara penulisan tablet arwah ( papan arwah/shenzhupai/lingwei/paiwei/shenwei)
- Published in Adat Istiadat
Mengenali sembahyang rebutan ( bag.1 )
- Published in Festival & Event
Mengenali sembahyang rebutan
oleh
Ardian Cangianto
PENDAHULUAN
Setiap menjelang bulan tujuh penanggalan Tionghoa, kelenteng-kelenteng sering melakukan berbagai upacara ritual untuk para arwah gentayangan dan para leluhur. Masyarakat pada umumnya sering menganggap sembahyang qiyue ban 七月半( pertengahan bulan tujuh ) yang berkaitan dengan guijie 鬼節 (festival arwah)[1] atau sembahyang rebutan ( cioko / qianggu 搶孤) yang merupakan tradisi "kelenteng". Sebenarnya tidak tepat juga anggapan bahwa festival arwah itu adalah festival dan tradisi yang hanya dilakukan di kelenteng. Perlu diketahui bahwa pada umumnya mereka di Taiwan, Hongkong maupun Tiongkok daratan sekarang ini pada saat festival arwah sering mengadakan sembahyang di pinggir jalan tanpa perlu atau wajib melakukan itu di kelenteng. Sedangkan dalam agama Buddha Mahayana Tiongkok disebut sembahyang Ulambana. Taoisme menyebutnya sebagai festival Zhongyuan 中元節.
Pic. 1 Tradisi rakyat di Guilin Tiongkok
|
Pic. 2 Tradisi rakyat di Hongkong |
|
|
Tapi sepanjang penulis tahu, tradisi ini tidak terjadi begitu saja. Adanya pengaruh Buddhism disamping Taoism dan tradisi-tradisi Tionghoa lainnya yang kemudian membentuk upacara ini. Saling interaksi itu nantinya akan memberikan pula warna bagi tradisi sembayang rebutan di kelenteng ataupun dalam tradisi yang dilakukan oleh penganut kepercayaan Tionghoa. Menurut Zhou Shujia 周树佳, tradisi ini pada umumnya dianggap dari agama Buddha tapi sesungguhnya berasal dari Taoism[2]. Dalam tulisan ini, penulis tidak akan memfokuskan mana yang lebih dahulu atau milik agama apa. Apa yang penulis ingin paparkan adalah asal muasal serta makna-maknanya. Yang jelas perayaan bulan tujuh imlek itu adalah perayaan yang penuh makna dan dirayakan selama ribuan tahun.
Sedikit Tentang Tata Cara Sembahyang Orang Tionghoa
- Published in Adat Istiadat
Pada intinya bersembahyang dalam kepercayaan apapun, terhadap siapapun, wajib memiliki sikap menghormati dan menjunjung kesucian.
Ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian penting dalam kepercayaan Tionghoa.
Tata Cara Sembahyang Sehari-hari
- Published in Filsafat Lain
Budaya-Tionghoa.Net | Tata cara sembayang rakyat jelata alias minjian xinyang, secara umum dibagi 3 tata cara. Yang pertama adalah cara Buddha Mahayana, yang kedua cara Khong Hu Cu dan juga Tao. Semuanya menggunakan satu atau tiga batang hio.