Li Bai (Li Tai Po) Pujangga Termasyhur
- Published in Seni Sastra
Sinopsis & Review Serial The Longest Day in Chang'an 2019
- Published in Entertainment
Budaya-Tionghoa.Net
The Longest Day in Chang’an 2019~Original Title: Cháng'ān Shí'èr Shíchén 长安十二时辰
~Novel by: Ma Boyong
~Episodes: 48
~Release Date: 27 June 2019
Cast:
~Lei Jiayin as Zhang Xiaojing
~Jackson Yee as Li Bi
~Zhou Yiwei as Long Bo
~Peng Guanying as Qin Zheng
~Wu Xiaoliang as Cao Poyan
~Han Tongsheng as He Zhizhang
~Cai Lu as Cui Qi
~Lu Fangsheng as Yao Runeng
~Yu Ailei as Yuan Zai
~Djimon Hounsou as Master Ge
~Zhao Wei as Xu Bin
~Song Yunhao as Cheng Shen
~Feng Jiayi as Emperor Xuanzong of Tang
~Reyizha Alimjan as Tan Qi
~Xu Lu as Yang Yuhuan
~Wang Herun as Wen Ran
~Ai Ru as Wang Runxiu
~Gao Ye as Li Xiangxiang
~Li Yuan as Yu Chang
~Wang Sisi as Ding Tong'er
~Qu Shanshan as Xu Hezi
~Zhou Lula as Li Yu
~Sukhee Ariunbyamba as Mage'er
~Yin Zhusheng as Lin Jiulang
~Yang Yi as Wen Wuji
~Ge Zhao'en as Prince Yong
Sinopsis:
Pada hari festival lentera, Li Bi, pemimpin Jing'an shi (pasukan pengaman kota) mengetahui ada sekelompok teroris ingin membuat kekacauan di Kota Chang'an. Teroris yang menamakan diri mereka Pasukan Serigala berhasil menyusup ke dalam Kota Chang'an dan berencana membakar kota saat festival lentera berlangsung.
Tidak punya jalan lain, Li Bi memberikan amnesti khusus selama 24 jam kepada terpidana hukuman mati Zhang Xiaojing, untuk memburu pasukan serigala dan menggagalkan rencana mereka.
Tak ada yang mengira kalau waktu 24 jam yang diberikan Li Bi kepada Zhang Xiaojing akan menjadi 24 jam terpanjang dalam hidup mereka ketika konspirasi yang lebih besar menghadang.
Bersama Tan Qi, pelayan setia Li Bi, Zhang Xiaojing berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan Chang'an.
Review:
Berlatar di masa akhir Dinasti Tang, Serial The Longest Day in Chang'an menyuguhkan detil-detil indah masa Dinasti Tang.
Mulai dari tata kota, administrasi, kostum, dandanan, hiasan rambut dan berbagai ornamen serta budaya asing yang bersinggungan dengan kerajaan Tang, semua disajikan dalam sinematografi yang cantik dan pengambilan gambar yang apik.
Bisa dibilang ini adalah serial layar kaca rasa layar lebar.
Kemudian dari segi cerita, bagi yang mecari romansa dan melodrama tidak perlu buang-buang waktu untuk menonton.
Iseng-iseng mengintip pun ndak perlu, karena serial ini bener-bener zero percintaan. Kalaupun ada percikan-percikan antara Zhang Xiaojing dan Tan Qi, percikan itu langsung menguap di udara saking tipisnya.
Namun bagi penyuka strategi, politik, konspirasi, suspense dan action, serial ini adalah best drama 2019.
Ketegangan, adu strategi serta keindahan Chang'an langsung terasa sejak detik pertama episode pertama. Tanpa pendahuluan, penonton langsung diterjunkan kedalam roller coaster alur cerita.
Rentang waktu 24 jam yang dituangkan sepanjang 48 episode dengan intensitas yang terjaga benar-benar memikat.
Seorang kawan yang sudah mendahului menonton pernah berkomentar kalau tokoh utama serial ini bukanlah Zhang Xiaojing, Li Bi atau Tan Qi, melainkan Kota Chang'an itu sendiri.
Saya setuju dengan pendapat tersebut. Setiap adegan berpusat pada Kota Chang'an, demi Kota Chang'an, cinta dan benci kepada Kota Chang'an, serta bagaimana Kota Chang'an dijadikan alat untuk memperoleh kekuasaan meskipun dengan memelintir kebenaran dan mengorbankan rakyat kota.
Meskipun indah secara visual, jangan mengharapkan adu jurus yang cantik. Disini adegan action yang ditampilkan bukan jenis action dengan koreo yang indah rapi seperti kebanyakan kostum drama. Sebaliknya, adegan actionnya lebih terasa riil karena baku hantam dilakukan ala preman jalanan dan prajurit perang. Sama sekali tidak indah, malah cenderung brutal, tapi justru terasa lebih alami dan nyata. Bagi yang sudah pernah menonton Assasin Creed, pasti akan familiar dengan salah satu karakter pembunuh bayaran di serial ini.
Sayangnya, adanya plot hole di episode-episode akhir merusak kesempurnaan serial ini. kalau saja lubang itu tidak ada, Serial The Longest Day in Chang'an akan berdiri sejajar dengan Serial Nirvana in Fire. Untuk pertama kalinya sejak menonton Nirvana in Fire tahun 2015 lalu, akhirnya ada yang bisa menyaingi dari segi intensitas, akting, plot, dan emosi. Bedanya ada di rasa. Saat menonton Nirvana in Fire itu terasa seperti tersedot kedalam lubang hitam. Sekali terjerat hanya bisa semakin tersedot dalam kesunyiannya, bahkan waktu terasa berjalan setengah lebih lambat dari yang seharusnya. Sedangkan saat menonton Longest Day in Chang'an terasa seperti naik kora-kora, dilempar jauh tinggi keatas hanya untuk dijatuhkan lagi kebawah, dan waktu terasa dua kali lebih cepat dari yang seharusnya, membuat otak tegang dan hati emosional.
Apalagi ditambah dengan akting mumpuni dari para pemerannya, rasa hati diaduk-aduk saking gemas, jengkel, sedih, simpati, gembira, frustasi dan berbagai macam perasaan lain.
Lepas dari segala kekurangannya, Longest Day in Chang'an ini best drama di 2019.
Telah ditayangkan di Kaypang Gallery KaGe, 30 Desember 2019
Penulis : Sdri. Larasasih Jatikusumo
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua | Facebook Group Budaya Tionghoa
Sekilas Sejarah Tiongkok ( bagian 2 )
- Published in Sejarah
Pada zaman Dinasti Han ini, terutama zaman Kaisar Han Wudi [Han Bu Te] 汉武帝, Tiongkok mencapai zaman keemasan. Karena itu rakyatnya sangat bangga menyebut dirinya orang Han. Istilah bangsa Han ini berlangsung sampai sekarang. Bangsa Han merupakan sekitar 94% dari penduduk Tiongkok saat ini. Orang Inggris menyebutnya the Han Chinese. Orang Tionghoa Indonesia hampir 100% adalah keturunan Han. Bahasanyapun disebut bahasa Han (Hanyu 汉语) dan hurufnya disebut huruf Han (Hanzi 汉字). Bahasa Mandarin adalah dialek standar dari bahasa Han, sedangkan bahasa Hokkian 福建, Kheq 客, Konghu 广府, Tiociu 潮州, Hokchnia 福清, dll. yang kita kenal di Indonesia merupakan dialek dari bahasa Han. Di luar Tiongkok, bangsa Han ini lebih dikenal sebagai orang Tionghoa 中华 atau Huaren 华人, sedangkan bahasa Han disebut bahasa Hua atau bahasa Tionghoa (Huawen 华文/Huayu 华语).
Liu Bang 刘邦 |
Kaisar Han Wudi 汉武帝 |
Setelah sekitar 400 tahun berdiri, kerajaan Hanmenjadi lemah.Kekuasaan jatuh ke tangan perdana menteri Cao Cao [Co Cho] 曹操, sedang yang tidak puas mendirikan kerajaan lain.Akhirnya Dinasti Han terpecah menjadi tiga negara yang berperang satu sama lain untuk memperluas wilayahnya. Di Utara ada kerajaan Wei [Gui] 魏, di timur ada kerajaan Wu [Gou] 吴, dan di barat ada kerajaan Shu [Siok] 蜀. Periode ini disebut zaman Tiga Negara [Sam Kok] 三国.
Pada saat ini muncul beberapa nama yang terkenal dalam sejarah Tiongkok, yaitu: Zhuge Liang [Cukat Liang] 诸葛亮 alias Kongming [Khong Bing] 孔明, seorang penasehat militer kerajaan Shu yang sangat pandai; kaisar kerajaan Shu yaitu Liu Bei [Lao Pi] 刘备, bersama kedua saudara angkatnya Guan Yu [Kuan Yi] 关羽 dan Zhang Fei [Tnio Hui] 张飞.
Liu Bei刘备, Guan Yu关羽, dan Zhang Fei 张飞
Mengangkat saudara di taman bunga persik
Sampai dengan saat ini, orang Tionghoa seluruh dunia masih sangat menghormati mereka, terutama memuja Guan Yu yang dianggap sebagai simbol gagah berani, jujur, bermoral tinggi dan welas asih.Ia disebut Guangong [Kuan Kong] 关公. Gong adalah sebutan kehormatan bagi orang yang sangat dihormati. Di mana-mana masih bisa kita temukan kelenteng yang memuja Guangong.
Kaisar Shu, Liu Bei, adalah keturunan Kaisar Han.SedangkanKaisar Wei adalah keturunan Cao Cao [Co Cho], perdana menteri Dinasti Han yang mengendalikan pemerintahan dan menyandera kaisar terakhir DinastiHan. Cao Pi [Co Phi] 曹丕, kaisar pertama negara Wei [Gui], adalah anak Cao Cao.
Cao Cao 曹操 (Ayah Cao Pi, kaisar pertama Negara Wei) |
Zhuge Liang 诸葛亮 |
Kronologis Hubungan Tiongkok dan Indonesia serta Arus Migrasi (2)
- Published in Tiongkok - Asia Tenggara
Budaya-Tionghoa.Net|Berdasarkan catatan kronik “Han Awal” bab “Catatan Geografi” 前漢書 地理志, pada masa pemerintahan Kaisar Sundi tahun pemerintahan Yongjian ke-6 ( 131 ) dituliskan bahwa ada utusan dari kerajaan Yetiao 葉調. Ini menandakan sudah ada hubungan diplomasi antara dinasti Han (202 BCE – 220 CE) dengan kerajaan Yetiao 葉調國 atau yang dikenal dengan sebutan lain Java Dvipa.
Kronologis Hubungan Tiongkok dan Indonesia serta Arus Migrasi (1)
- Published in Tiongkok - Asia Tenggara
Budaya-Tionghoa.Net|Semua mahluk hidup di bumi termasuk manusia sedang dalam perpindahan, proses perpindahan berlanjut hingga kini bahkan di masa depan juga, asal muasal kedatangan orang Tionghoa Indonesia juga membuktikan fenomena ini. yang membedakan adalah manusia bisa melakukan refleksi atas migrasinya sedangkan binatang dan tumbuhan lebih kepada instinctive. Sejarah tentang orang Tionghoa Indonesia bisa dilihat catatannya berdasarkan catatan dan buku Tiongkok klasik yang mencatat.
Insiden Gerbang Xuanwu : Beberapa Keraguan tentang Li Shimin
- Published in Dinasti Tang
Source Image: Wikipedia
Budaya-Tionghoa.Net | Penulis menjadi terinspirasi untuk mengungkit soal ini gara-gara topik di grup sebelah tentang sejarah tradisi membakar uang kertas untuk leluhur yang sudah meninggal. Mengenai kisah tentang Li Shimin yang meninggal lalu bangkit kembali dan menceritakan perjalanannya di alam baka itu, penulis tak akan berkomentar. Kebetulan penulis tidak semulia itu untuk bunuh diri dulu buat "check and recheck", juga tidak segitu tebal muka untuk mengatakan segala kisah yang beredar dalam bangsa saya adalah 100% pasti benar.
Sih Jin Kui ; antara Mitos dan Sejarah (2)
- Published in Seni
Budaya-Tionghoa.Net| Tahun berikutnya dalam pertempuran di Hengshan, Xue Rengui bertemu seorang panglima Korea kenamaan, Wen Shamon. Seorang diri ia memacu kudanya memasuki barisan musuh sambil membidikkan panahnya. Beberapa perwira musuh tewas disambar anak panahnya. Setelah itu dalam pertempuran di Shicheng, seorang ahli panah musuh juga berhasil menewaskan 10 orang perwira Tang. Xue Rengui marah besar, dilarikannya kudanya dengan kencang menerjang maju ke arah pemanah lawan. Satu persatu anak-panah lawan dihindari atau disampok jatuh. Akhirnya ia berhasil menawan panglima musuh tersebut.
Sih Jin Kui ; antara Mitos dan Sejarah
- Published in Seni
Budaya-Tionghoa.Net | Sih Jin Kui, bagi barang siapa yang gemar nonton wayang potehi pasti tidak asing dengan tokoh yang satu ini. Sekitar tahun 50-an ketika pertunjukan wayang potehi masih mendominasi perayaan–perayaan kelenteng, lakon Jendral Sih Jin Kui tidak pernah luput dari perhatian penonton, merupakan satu dari beberapa lakon yang paling digemari.
Li Yuan : Pendiri Dinasti Tang
- Published in Dinasti Tang
Budaya-Tionghoa.Net |Ketika pemberontakan merebak luas di akhir Dinasti Sui , Li Yuan adalah seorang komandan di Taiyuan. Keluarganya berasal dari kawasan perbatasan dan memiliki asal usul campuran. Setelah menghabiskan waktu selama beberapa tahun di Pegunungan Taihang, Li kampanye menuju ibukota Sui , Daxingcheng , di tahun 617 M . Tahun berikutnya Li menerima abdikasi kaisar Sui , menjadi kaisar Gaozu dan mendirikan dinasti baru , Dinasti Tang. Pada awalnya , Li Yuan hanya mengontrol kawasan Guanzhong sementara kawasan lainnya masih diduduki oleh rival-rival utamanya dengan kekuatan berkisar ratusan ribu prajurit.
Li Jing 李 靖 [571-649 AD] - Membuat Mundur Musuh Tanpa Berperang
- Published in Dinasti Tang
Budaya-Tionghoa.Net | Li Jing 李 靖 alias Yao Shi 藥 師(530-649 AD) adalah jendral besar yang memberikan kontribusi luar biasa dalam sejarah kemiliteran dinasti Tang , terutama pada masa awal dinasti Tang.
Latest Articles
Kisah sedih tentang puisi Li Mochou „Aku bertanya pada dunia, apakah cinta itu?“
Kisah sedih tentang puisi Li Mochou „Aku bertanya pada dunia, apakah cinta itu?“ Li mochou adalah karakter dalam novel cerita silat terkenal "The Return of the Condor Heroes". Dalam ceritanya, Li mochou…
Bao Zheng hakim yang jujur
Bao Zheng BAO Zheng, lebih dikenal dengan gelar bahasa daerahnya "Lord Bao" atau "Justice Bao," adalah seorang tokoh sejarah dan pejabat pemerintah yang hidup di Dinasti Song Utara (960-1127). Namun, karena…
Li Bai (Li Tai Po) Pujangga Termasyhur
Li Bai (Li Tai Po) Pujangga Termasyhur Tiongkok dari Dinasti Tang lahir pada sekitar tahun 701, di Suyab (sebuah daerah di Asia Tengah dekat Tiongkok, yang sekarang menjadi negara Kyrgyzstan). Dalam autobiografinya,…
Tatacara penulisan tablet arwah ( papan arwah/shenzhupai/lingwei/paiwei/shenwei)
Tatacara penulisan tablet arwah ( papan arwah/shenzhupai/lingwei/paiwei/shenwei) 1. Penggunaan kata xian 先 dan xian 顯. Kata xian 先 digunakan jika anak punya ibu atau mertua dan sederajat bahkan kakek dan yang…
Pan An sastrawan dinasti Jin Barat
Pan An Pan Yue (247–300), atau dikenal juga dengan nama Pan An, adalah seorang sastrawan terkenal pada masa Dinasti Jin Barat. Tidak hanya terkenal karena bakat sastranya, ia juga terkenal dengan…
BerkeTuhanan menurut Taoisme
BerkeTuhanan menurut Taoisme Pada umumnya masyarakat Indonesia beranggapan bahwa Taoisme adalah aliran filsafat, hal ini karena pengertian agama yang diyakini banyak masyarakat Indonesia itu berbasis pada pandangan baku tentang pengertian…
Daodejing bab 81
Daodejing bab 81 信言不美,美言不信。 善者不辩,辩者不善。 知者不博,博者不知。 圣人不积,既以为人己愈有,既以与人己愈多。 天之道,利而不害。 圣人之道,为而不争。 Perkataan benar tidak indah, perkataan indah tidak benar
Daodejing bab 62
Daodejing bab 62 道者,万物之奥,善人之宝,不善人之所保。 美言可以市,美言者獨可於市耳。 人之不善,何弃之有? 故立天子,置三公,虽有拱璧以先驷马,不如坐进此道。古之所以贵此道者何? 不曰以求得,有罪以免耶?故為天下貴。 Dao adalah yang menampung semuanya 道者,万物之奥
KELENTENG DAN AGAMA BUDDHA MENUJU KEHARMONISAN
KELENTENG DAN AGAMA BUDDHA MENUJU KEHARMONISAN[1] Ardian Cangianto IKA Fakultas Filsafat Universitas Parahyangan ardian.cangianto@gmail.com Abstrak Sejarah hubungan Tiongkok dan Nusantara sudah tercatat sejak abad ke 1 dimana kemudian diikuti arus migrasi orang Tionghoa ke…
Sutra Kaisar Kuning tentang Bunda Bumi 黃帝地母經dan futurology
Sutra Kaisar Kuning tentang Bunda Bumi 黃帝地母經dan futurology Futurologi adalah ilmu tentang masa depan atau tepatnya ilmu yang memprediksi kemungkinan yang terjadi di masa dengan dengan berbagai metodologi yang terkait dengan…
- Trending
- Feature
- News
- Random
Review Film Mulan 2020
Budaya-Tionghoa.Net | Membicarakan film Mulan 2020 yang telah dinantikan penayangannya sejak Maret lalu, memang tak lepas dari kontroversi. Karena sejak awal Disney telah mengabarkan kepada para fansnya bahwa Disney akan memberikan…
Mengenal Kelenteng Thian Siang Seng Bo
Budaya-Tionghoa.Net | |Inilah pemenang lomba menulis artikel budaya Tionghoa tahun 2013, dengan predikat juara 3 kategori non fiksi. Prolog Sore itu aku heran melihat Om So Soe Tat tetanggaku sedang menggerakkan gerakkan…
Pembelajaran dan Berlatih Sebagai sarana untuk keutamaan
Pembelajaran dan Berlatih Sebagai sarana untuk keutamaan “Do No Harm Yourself and the Others” By: Ardian Zhang Kenapa orang beragama masih melakukan korupsi, padahal semua agama mengajarkan moral? Jawaban yang paling klasik adalah…
Pembelajaran dan Berlatih Sebagai sarana untuk keutamaan
Pembelajaran dan Berlatih Sebagai sarana untuk keutamaan “Do No Harm Yourself and the Others” By: Ardian Zhang Kenapa orang beragama masih melakukan korupsi, padahal semua agama mengajarkan moral? Jawaban yang paling klasik adalah…
Buku Dewa-Dewi Klenteng
Budaya-Tionghoa.Net |PTITD Jawa Tengah bersama dengan Budaya Tionghoa, telah menerbitkan sebuah buku berjudul "Dewa-Dewi Klenteng". Buku yang disusun oleh Bp. Kwa Tong Hay ini merupakan edisi revisi. Buku ini…
Mementaskan Kwee Tek Hoay: Mengilaukan Berlian Sastra Indonesia yang Sempat Terkubur
Budaya-Tionghoa.Net |Inilah pemenang lomba menulis artikel budaya Tionghoa, dengan predikat juara 2 dan juara favorit kategori non fiksi. BERKESEMPATAN menggeluti kehebatan karya-karya seorang Kwee Tek Hoay, mentransliterasikan[1]nya, lalu mengadaptasi[2]nya, sampai…
朱子家礼 Rangkuman Tata Susila Keluarga Zhuzi / Zhu Xi (Terjemahan
Budaya-Tionghoa.Net |Ada lima bab atau juan di sini yaitu 通禮 Tongli Tata Susila Umum , 冠禮 Guanli Tata Susila Upacara Pakai Topi/Menjadi Dewasa , 昏(=婚)禮 Hunli Tata Susila Pernikahan ,…
Tiongkok Sebagai Model Revolusi Industri Inggris
Budaya-Tionghoa.Net | Dalam perbandingan antara Barat dan Timur , maka dinasti Han lah yang kerap diperbandingkan dengan kekaisaran Romawi . Kenapa ? Karena untuk pertama kalinya dalam sejarah klasik dimana…
Mengapa Ada Tradisi Angpao Pada Hari Imlek ?
Budaya-Tionghoa.Net| Sejak lama, warna merah melambangkan kebaikan dan kesejahteraan di dalam kebudayaan Tionghoa. Warna merah menunjukkan kegembiraan, semangat yang pada akhirnya akan membawa nasib baik.
Hu Shi 胡適 ( 1891-1962 )
Budaya-Tionghoa.Net | Jika bicara filsafat Tiongkok pada masa kini, maka nama Feng Youlan disebut sebagai seorang tokoh filsafat Tiongkok yang memperkenalkan filsafat Tiongkok pada dunia barat dengan buku yang berjudul…
Valerie Chow | Zhou Jialing 周嘉玲
Budaya-Tionghoa.Net | Valerie Chow atau Zhou Jialing 周嘉玲 salah satu artis Hong Kong yang punya kecantikan istimewa. Valerie Chow dilahirkan pada tanggal 16 Desember 1970 di kota Vancouver , Kanada.…
Walisongo Itu Cina
Budaya-Tionghoa.Net | Entah kenapa banyak sekali sdr kita umat Muslim merasa gerah, apabila mendengar bahwa delapan dari Sunan Walisongo itu adalah orang Tionghoa, padahal Nabi Muhammad saw sendiri pernah bersabda…
Dao De Jing 71 - Terjemahan
Budaya-Tionghoa.Net | Di China-town di Atlanta kemarin saya cuma sempat membeli satu buku, teks penjelasan baru Laozi karangan Yu Peilin. Istri saya yang biasanya tidak begitu peduli buku-buku saya sempat…
SAMBUTAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS DALAM PRE-CGI MEETING
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/598 SAMBUTAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS DALAM PRE-CGI MEETING Jakarta, 10 Desember 2003 Bapak dan Ibu yang saya hormati, Para hadirin yang berbahagia, Seperti yang tercantum dalam agenda, hari…
Diskusi Tentang Agama
Budaya-Tionghoa.Net | Diskusi tentang agama sudah berlangsung berkali-kali dalam millis ini, namun semuanya selalu berakhir di antah brantah, bahkan kesepakatan untuk tidak sepakat pun tidak pernah dicapai. Hal demikian nampaknya…
Tag
Sejarah
- 1
- 2
Filsafat
Resensi Buku
Album Foto
@ 2013 - Ardian Cangianto